CIREBON – Puting beliung yang menerjang daerah Cirebon, Jawa Barat pada Ahad (30/12/2018) sore, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sembilan lainnya luka-luka. Selain meluluhlantakkan permukiman warga, puting beliung juga mengakibatkan enam sekolah di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon rusak berat.
Dilaporkan sindonews.com, kerusakan yang menimpa enam sekolah itu bervariasi namun termasuk dalam kategori rusak berat. Ada sejumlah ruang kelas dan atap bangunan sekolah ambruk rata dengan tanah.
Menyikapi kerusakan sekolah tersebut, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta sekolah tetap memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah libur sekolah nanti. Menurut Ketua PGRI Kabupaten Cirebon Edin Suhaedin, Senin (31/12/2018), para siswa dari sekolah terdampak diharapkan bisa terus mengikuti KBM sekalipun harus menggunakan tenda darurat.
Dikatakan Endin, pihak PGRI Kabupaten Cirebon juga akan melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan agar segera melakukan perbaikan sarana sekolah yang rusak. Pihaknya akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Diketahui, angin puting beliung tersebut sempat membuat warga panik, karena datang tiba-tiba pada pukul 15.30 WIB. Saat itu, kondisi cuaca cukup cerah dan tidak ada hujan.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan puting beliung sempat menelan korban jiwa. Mengakibatkan listrik padam di sejumlah tempat terdampak.
“Tak hanya korban jiwa, sebanyak 165 rumah juga rusak akibat puting beliung tersebut. Tim masih melakukan pendataan berkoordinasi dengan pihak desa maupun relawan,” jelas Sutopo dilansir idntimes.com. (Siedoo)
