CIMAHI – Dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. Di mana semua bidang kehidupan, dihadapkan dengan fenomena disrupsi. Yaitu pergantian sistem lama dengan sistem baru yang berbasis teknologi. Tak terkecuali di bidang pendidikan.
Jika fungsi guru hanya sebatas memberikan ilmu kepada siswa, maka perannya dapat digantikan teknologi. Untuk itu, guru diimbau lebih adaptif dengan perkembangan zaman guna meningkatkan sumber daya siswa.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Suhanggan. Dia mengatakan, guru zaman sekarang harus mampu menginspirasi, memberi sugesti dan memotivasi siswa agar mampu bersaing di era revolusi industri.
Himbauan itu disampaikan dalam kegiatan ‘Revitalisasi SMK melalui Pemanfataan Internet of Things (IOT) untuk Menyongsong Era Industri 4.0’. Kegiatan yang diinisiasi Bidang GTK Dinas Pendidikan Jawa Barat tersebut digelar di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Asep menambahkan, salah satu hal yang bisa dilakukan satuan pendidikan adalah menyiapkan karakter siswa adaptif dengan perkembangan zaman. Dengan tidak melulu menjadikan kecerdasan koginitif sebagai patokan.
“Tapi harus mengedepankan proses kreativitas sebagai pembiasaan. Menanamkan kebiasaan kreatif di segala bidang adalah tujuan pendidikan hari ini agar mampu bersaing,” tutur Asep.
Selain itu, salah satu hal yang harus dilakukan guru di zaman revolusi industri saat ini adalah menjadikan realitas yang ada sebagai bahan ajar. Seperti dilakukan Guru SMAN 4 Bandung, Endang Yuli Purwanti yang meraih penghargaan The Most Influential Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspiratif Tingkat Nasional tahun 2018.
“Beliau berhasil mengajarkan realitas yang ada di luar menjadi pembelajaran, tidak mensterilkan kelas dari dunia luar. Itu salah satu ciri yang harus dimiliki guru zaman sekarang,” papar Asep dikutip kompas.com.
Melalui revolusi industri 4.0, SMK menjadi salah satu titik fokus Dinas Pendidikan Jawa Barat. Menurut Asep, karena kompetensi keahlian di segala bidang yang dimiliki SMK akan menunjang perkembangan pemanfaatan teknologi IOT.
“IOT harus dikembangkan di seluruh satuan pendidikan yang sedang melakukan revitalisasi,” jelas Asep. (Siedoo)