Siedoo.com -
Internasional

UNAIR Inisiasi Asosiasi Universitas Dunia

SURABAYA – Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) terus berupaya memperlebar kiprah kontribusinya. Upaya tersebut salah satunya diwujudkan Universitas Airlangga melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM).

UNAIR menginisiasi pembentukan World Universities Association for Community Development (WUACD) di Aula Amerta, Lantai 4, Kantor Manajemen Unair Kampus C. Pembentukan itu mulai diwujudkan dalam kegiatan bertajuk WUACD Kick-off Meeting Universitas Airlangga.

Pembentukan WUACD didasari kesepakatan, interaksi akademik dengan rekan-rekan di luar negeri yang memiliki peran signifikan terhadap pengaruh sosial dan ekonomi dalam urusan dunia. Untuk itu, guna mengakomodasi wacana pengembangan masyarakat, UNAIR dengan bangga menginisiasi dan mengumumkan Asosiasi Perguruan Tinggi Sedunia untuk Konferensi Pengembangan Masyarakat. Tema besar yang diambil ‘Pengembangan Masyarakat: Tantangan dan Peluang Regional’.

WUACD atau Asosiasi Universitas Dunia untuk Pengembangan Masyarakat akan sepenuhnya diintegrasikan ke dalam Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Jepang, Korea, Cina, Australia, Afrika, Eropa, dan Amerika.

Empat pilar WUACD

Terdapat empat pilar utama, yaitu, WUACD untuk Peningkatan Kesehatan Anak; WUACD untuk Pembangunan Sosial dan Ekonomi Miskin; WUACD untuk Pengembangan Pendidikan Marjinal; dan WUACD untuk Masalah Lingkungan.

Tujuan digelarnya acara adalah pertama, untuk memulai pembentukan WUACD. Kedua, untuk mengintegrasikan antaruniversitas di dunia untuk pengembangan masyarakat. Sedangkan ketiga, untuk mempersiapkan dan melaksanakan program pengembangan atau penjangkauan masyarakat yang dikolaborasikan antaruniversitas untuk setiap negara.

Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., menyampaikan bahwa inisiasi pembentukan WUACD ini didasari fakta-fakta yang ada selama ini. Khususnya kemunculan dan adanya problem-problem di dunia yang masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak.

“Mulai adanya problem dari individu, sosial kemasyarakatan, hingga akibat pembangunan dan kemajuan teknologi. Ada penyakit, ada kelaparan, ada kemiskinan, ada pengangguran, dan ada problem terkait dengan global warming,” ujarnya.

Baca Juga :  Dinilai Unik, Museum Etnografi UNAIR Raih Penghargaan Kematian

Atas realitas-realitas itu, menurut Prof. Nasih, problem-problem tersebut tidak bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri. Dibutuhkan keterlibatan setiap unsur terkait dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di setiap negara.

Jadi WUACD dibentuk untuk menawarkan upaya penanganan masalah secara bersama-sama. Khususnya menjawab bagaimana agar penanganan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat itu dapat diselesaikan secara lebih efektif dan lebih efisien.

Unggulkan pengabdian masyarakat internasional

Sementara itu, Sekretaris WUACD Dr. Pratiwi Soesilawati, drg, M.Kes., PA(K) menyampaikan, WUACD bakal menjadi satu badan baru di Universitas Airlangga yang mengunggulkan kegiatan community service atau pengabdian masyarakat internasional. Hal itu menjadikan UNAIR sebagai center kegiatan community development di beberapa negara, khususnya di lima benua.

Dalam kegiatan kick-off atau peluncuran tersebut, hadir delegasi dari 18 perwakilan, dari lima benua. Ada dari benua Australia, Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa. WUACD diharapkan mampu meningkatkan jumlah peserta inbound dan outbound. Baik untuk kalangan dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa.

Harapannya, nanti di setiap negara yang ber-partner dengan UNAIR, ada science technopark Universitas Airlangga. Selain jadi ruang riset, hal itu menandai kehadiran dan keaktifan UNAIR dalam upaya turut menyelesaikan problem dunia. Pada akhirnya, hal itu turut membawa UNAIR sebagai pelopor community development di dunia.

Dilansir unair.ac.id, salah seorang delegasi bernama Syeikh Samman Ahmad Hasanain dari Al-Azhar Mesir mengungkapkan antusiasmenya terhadap inisiasi kegiatan tersebut. Dia mengakui besarnya kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan problem-problem masyarakat di setiap negara.

Syeikh Ahmad berharap  ke depan kolaborasi semacam ini, kerja sama semacam ini bisa diperkuat dan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat terdekat dan dunia. “Terutama dalam upaya menyelesaikan problem di setiap negara,” katanya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?