Siedoo.com -
Nasional

Turisme Generasi Millenial Jadi Topik Forum Mahasiswa Pariwisata

BANYUWANGI – Forum Olimpiade Pariwisata (Tourism Olympiad Festival Indonesia/TOFI) digelar 29-31 Oktober 2018 di Banyuwangi, Jawa Timur. Sebanyak 214 mahasiswa dan pelajar SMK se-Indonesia hadir dalam acara itu. Forum digelar oleh Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) didukung Kementerian Pariwisata dengan mengusung tema ‘Masa Depan Pariwisata Bagi Generasi Millenial’.

Ratusan peserta tersebut merupakan mahasiswa dan pelajar jurusan pariwisata dari 70 Politeknik dan 150 SMK se-Indonesia, mulai Jakarta, Bandung, Samarinda, Palembang, Bali, Malang, Surabaya, hingga Semarang.

Pada sesi dialog, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, generasi Z dan generasi millenial adalah salah satu penggerak utama sektor pariwisata. Mereka tidak hanya menjadi wisatawan, tapi juga penggerak aktif promosi wisata.

“Sekitar 50 persen populasi Indonesia adalah milenial dan Generasi Z. Merekalah masa depan pariwisata Indonesia,” ujar Anas.

Anas mengungkapkan, generasi millenial yang lahir tahun 1980-an dan generasi Z yang lahir mulai 1995 memiliki karakteristik perilaku yang spesial dibanding wisatawan generasi yang lebih tua. Ada perilaku hidup yang berubah. Dulu orang lebih suka beli barang saat punya uang, tapi kini anak-anak muda lebih suka berwisata saat pegang uang. Bahkan menabungpun bukan untuk beli barang mewah, tapi untuk berwisata.

“Makanya anak-anak muda itu pasar yang sangat besar bagi pariwisata,” ungkapnya dikutip surya.co.id.

Kaum muda selain sebagai pasar wisata, juga menjadi kanal promosi wisata yang efektif. Unggahan destinasi di media sosial mampu  memikat orang lain untuk datang. Sehingga penting untuk mengonsep destinasi wisata agar instagramable.

Anas menambahkan, yang perlu diperhatikan saat mencoba menggaet pasar wisatawan millenial adalah keamanan daerah. Dalam skala global, ada Safe Cities Index yang diteliti secara global. Menurut Anas, ada negara yang tidak aman, seperti Kolombia dan El Savador. Juga ada kota yang tidak nyaman, contohnya Dhaka di Bangladesh dan Yangon di Myanmar. Tempat-tempat itu akhirnya jadi rekomendasi daftar destinasi yang dilarang orang tua untuk dikunjungi, hal itu merugikan dunia pariwisata negara yang bersangkutan.

Baca Juga :  Mahasiswa Sulap Daun Menjadi Gel Penyembuh Luka

Sementara, Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi Son Kuswadi mengatakan, Forum Olimpiade Pariwisata yang digelar tersebut diperuntukkan bagi anak-anak muda yang mendalami kepariwisataan. Dalam acara itu diadakan beragam lomba, mulai fotografi, video promotion, paper contest, lomba membuat paket tur wisata, hingga menjadi pemandu wisata di dalam bus atau tour package and guiding. (Siedoo/NSK)

Apa Tanggapan Anda ?