TOBA SAMOSIR – SAAT bekunjung ke Toba Samosir untuk menjadi pembicara utama pada acara Wisuda Mahasiswa IT (Institut Teknologi) Del tahun 2018, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong universitas-universitas dalam negeri untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri dalam melakukan pembelajaran jarak jauh dan dalam jaringan (e-learning). Ia mengatakan, pembelajaran jarak jauh dan dalam jaringan ini untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Nasir menuturkan, pihaknya sedang membuat Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) tentang pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh dan menargetkan peraturan itu selesai pada 2018 untuk semakin mendukung penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh sendiri sudah berjalan, namun masih sejumlah perguruan tinggi, misalnya Universitas Terbuka. Hingga saat ini, sudah ada 26 program studi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang melakukan pendidikan jarak jauh.
Perguruan tinggi juga didorong untuk menyiapkan infrastruktur yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh tersebut.
Sebelumnya, ia menuturkan jika sudah berjalan, maka satu dosen bisa mengajar 1.000 mahasiswa. Jadi kalau perguruan tingginya memiliki 100 dosen, maka mahasiswa yang bisa diajar sampai 100.000.
“Ini sangat bisa memungkinkan sehingga biaya kuliah tidak jadi mahal karena tidak butuh ruang kuliah, karena ia belajar jarak jauh,” tuturnya.
Siedoo/Kemenristekdikti/NSK