Siedoo.com -
Nasional

Spada, Sistem Pembelajaran Online untuk Atasi APK

BANDUNG – Merespons upaya Kemenristekdikti dalam meningkatkan aksesibilitas perguruan tinggi, Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada program Pascasarjana. Program ini merupakan program yang diinisiasi Unpad untuk meningkatkan asesibilitas mahasiswa yang secara waktu dan geografis tidak memungkinkan melakukan pembelajaran di kampus utama.

Melalui program PJJ di Pascasarjana, Unpad menyasar pada pengembangan sumber daya manusia. Dua aspek yang ditargetkan untuk ditingkatkan kapasitasnya adalah kalangan dosen dan birokrat.

“Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan relevansi kuat terhadap berbagai permasalahan seputar peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Maupun masalah di lingkup pemerintahan,” kata Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad.

Sistem PJJ Unpad ini diterapkan untuk pembelajaran di program studi Inovasi Regional dan Kebijakan Publik atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Seluruh layanan PJJ dan kegiatan pembelajaran daring di Unpad dapat diakses website Unpad.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI meluncurkan Sistem Pembelajaran dalam Jaringan (Spada) perguruan tinggi yang didukung dengan fasilitas sistem Indonesian Research and Education Network (Idren). Sistem pembelajaran ini mendukung program perkuliahan jarak jauh dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat Indonesia terhadap perguruan tinggi.

Program Spada-Idren diluncurkan secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., dalam acara jumpa pers yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung. Jumpa pers ini dihadiri Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof. Ainun Naim, PhD, Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof. Rina Indiastuti, serta sejumlah pejabat eselon di lingkungan Unpad dan Kemenristekdikti.

Baca Juga :  Soal-soal SKB Tak Sesuai Bidang, Apakah Tes Diulang? 

“Spada diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia,” jelas Prof. Nasir.

Di era disruptif dan revolusi industri 4.0, APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih berkisar 31,5%. Diharapkan penerapan sistem pendidikan jarak jauh ini akan meningkatkan APK pendidikan tinggi secara signifikan.

“Adanya sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Indonesia minimal menjadi 40% dalam 1 – 2 tahun,” katanya.

Spada merupakan pelopor pembelajaran perguruan tinggi digital. Sistem yang digunakan di lebih dari 58 perguruan tinggi yang telah terkoneksi di Idren. Dengan demikian, sistem ini didukung oleh jaringan pendidikan dan riset nasional. Sehingga, kegiatan belajar mengajar dapat lebih fleksibel dilakukan.

“Tujuannya kalau Spada diterapkan dengan fasilitas Idren, maka satu profesor bisa mengajari lebih dari 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia lintas waktu dan daerah,” jelas Prof. Nasir.

Meski sistem perkuliahan bersifat daring (online), Prof. Nasir memastikan bahwa mutu pendidikan ini tetap terjaga. Pihaknya melalui berbagai direktorat di Kemenristekdikti tengah mengatur berbagai regulasi dalam menjaga mutu pendidikan di Spada tetap sama dengan mutu pendidikan konvensional.

“Jangan sampai standar minimalnya tidak terpenuhi. Nanti akan ada sistem berupa cyber university untuk melakukan evaluasi sistem pembelajaran,” kata Prof. Nasir.

Di sisi biaya kuliah, sistem pembelajaran daring diperkirakan dapat menekan biaya perkuliahan hingga 50%. Hal ini dinilai akan memudahkan rakyat Indonesia mendapatkan mutu pendidikan yang lebih baik.

“Sistem Spada akan meningkatkan aktivitas kerja sama antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta,” tandasnya.

Apa Tanggapan Anda ?