MAGELANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bersinergi. Bentuknya diejawantahkan dalam Semarak Gemilang dan Gebyar Pendidikan 2018 di Lapangan Soepardi, Kota Mungkid, Rabu – Jumat (29-31/8/2018). Dengan sinergi tersebut diharapkan potensi UMKM bisa lebih tergali dan terangkat.
“Mensinergikan antara pendidikan dan pelaku usaha,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang, Asfuri.
Kesempatan ini diikuti 214 stand. Terdiri dari, stand pendidikan, pertanian, kerajinan, dan pariwisata. Tari Gambyong dari SMP Negeri 1 Muntilan juga turut memeriahkan acara tersebut.
“Selain mempromosikan produk-produk unggulan UMKM maupun UKM di Magelang, juga sebagai media bertukar informasi dan inovasi usaha antar produsen, konsumen, dan masyarakat secara luas,” tambahnya.
Agenda tersebut juga untuk membuka wawasan bahwa persaingan dunia usaha kini semakin ketat. Bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar. Hal ini sebagai dampak dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, dengan MEA maka produk-produk luar negeri dengan mudah masuk ke negeri ini.
“Begitu juga sebaliknya, produk-produk dalam negeri dapat begitu mudah untuk memasarkan di dunia internasional,” tandasnya.
Jika dilihat dari sisi perdagangan, lanjut Zaenal, MEA merupakan kerjasama dalam bentuk persaingan. Dengan adanya MEA ini, merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang. Pihaknya berharap bahwa bangsa Indonesia tidak hanya sebagai obyek, tetapi juga mampu sebagai subyek dalam kompetisi perdagangan Asean.
“Tentunya hal ini dapat kita wujudkan apabila pelaku usaha mampu memproduksi barang yang berdaya saing tinggi dengan menerapkan teknologi tepat guna,” ujar Zaenal.
Dengan demikian, tambah Zaenal, produk-produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Bahkan, meluas di pasar luar negeri melalui ekspor,” harapnya. (Siedoo)