Siedoo.com -
Tokoh

Mantan Pelaut, Rela Abdikan Diri sebagai Pendidik

Siedoo.com – Usia tidak mempengaruhi diri untuk tetap berkecimpung di dunia pendidikan. Semangat berbagi dan menularkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, menjadikan Budihardjo Bsc dan Sumandiyo Kasiman M.Mar Eng untuk mengabdikan diri sebagai pengajar di SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Pengabdian ini dilakukan dimasa pensiun, setelah selama 30 tahun lebih mengabdikan diri dalam dunia pelayaran profesional.

Sumandiyo Kasiman sendiri usianya menginjak 61 tahun dan Budihardjo 63 tahun. Usia yang tidak sedikit, namun semangat mendidiknya di SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan patut diacungi jempol. Materi dan harta yang dimiliki saat ini, bukan menjadi kendala yang berarti. Keduanya bertekad hanya ingin menularkan ilmunya bagi generasi penerus bangsa. Ketika menyampaikan materi mata pelajarannya, tak lupa juga disisipi dengan kalimat-kalimat motivasi.

Keterlibatan 2 profesional ini sebagai pengajar, berawal dari permintaan pihak sekolah untuk dapat berbagi ilmu kepada siswa dari jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI). Permintaan sekolah tersebut terkait minimnya tenaga pengajar jurusan TKPI. Yang dicari merupakan tenaga dari dunia profesional yang telah memiliki cukup banyak pengalaman. Berawal dari itu lah, Budihardjo dan Sumandiyo Kasiman terlibat aktif mendidik calon generasi bangsa.

“Dulu saat 2006, awalnya diminta tolong untuk sharing ke siswa tentang pengalaman berlayar. Kebetulan ada waktu. Dihati saya juga sering ada keinginan, untuk dapat mendidik dan memotivasi orang,” kata Sumandiyo mengingat awal keterlibatan sebagai pengajar di sekolah.

Pengabdian Budihardjo dan Sumandiyo dalam karir profesional selama puluhan tahun, telah membawa mereka mengelilingi berbagai penjuru negara Eropa dan Asia. Berbagai keadaan juga pernah dilalui. Sehingga telah memunculkan jiwa dan karakter yang kuat bagi seorang pelaut. Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, tentunya akan sangat banyak pengetahuan mendetail yang dapat dibagi untuk para siswa.

Baca Juga :  Yovan, Peserta UTBK UNS Berkebutuhan Khusus Ini Ingin Menjadi Guru

“Dikapal itu berdiri saja kita susah, tapi ini diminta bekerja,” kata Sumandiyo berbagi pengalamannya.

Pihak sekolah berharap dengan model pendidikan seperti ini, siswa dapat lebih siap dalam memasuki dunia kerja sesungguhnya, sesuai bidang konsentrasi yang dipilih. Siswa juga diberi pengetahuan yang lebih tentang berbagai situasi dan keadaan yang tak terduga, yang nantinya akan mereka hadapi. Sehingga nantinya tidak panik dalam menghadapi berbagai keadaan. Siswa pun mengaku nyaman dan senang dididik dan dilatih oleh guru dari kalangan profesional seperti ini.

“Enak jadi tidak ngantuk di kelas dan yang paling penting itu dapat pengalaman nyata. Jadi bisa termotivasi,” kata Dewa Andi Pangestu, siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, Kabupaten Magelang itu.

Dari berbagi pengalaman yang dibagikan guru saat dikelas, banyak hal yang akan didapatkan para siswa. Sering berbagai kejadian yang ditemui didunia kerja, tidak akan dijumpai dibuku – buku pelajaran yang ada.

“Senang banyak dengar cerita – cerita nyata yang gak ada dibuku. Jadi punya semangat lebih untuk menjadi pelaut yang handal,” ujar Rizki Ahmad yang juga merupakan siswa kelas X jurusan TKPI.

Bagi Budihardjo dan Sumandiyo Kasiman, menghibahkan diri menjadi guru, artinya berbakti dan menularkan ilmu yang didapat selama ini, kegenerasi selanjutnya. Siswa-siswi memiliki pengetahuan yang kuat merupakan idaman pendidik.

“Ada motivasi tersendiri bagi kami untuk berbagi. Ini juga jadi kegiatan kami agar tidak buntu dalam ketajaman berpikir diusia pensiun,” kata Sumandiyo bangga.

Apa Tanggapan Anda ?