Siedoo.com -
Seni

Apakah Guru Menikmati Kegiatan Mengajar ?

SIEDOO.COM – Apakah guru menikmati kegiatan mengajar ? Mungkin itu kan salah satu pertanyaan yang ada dipikiran kita. Banyak pemberitaan tentang perlakuan negatif dari murid dan orangtua ke guru, atau sebaliknya guru ke murid.

Dulu mungkin jarang ya berita tentang itu. Kenapa hal itu terjadi ? Bahkan ada lagu plesetan “Guru juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati”. Guru seorang manusia yang punya psikologi emosi.

Masalah psikologi emosi ini nih yang harus kita ketahui untuk menunjukkan hormat kita kepada para guru kita. Yuk, cari tau apa saja psikologi emosi yang dirasakan guru. Hal ini perlu agar guru dapat menikmati kegiatan mengajar agar hasil yang didapatkan baik.

1. Emosi Kenikmatan.

Emosi kenikmatan yang dirasakan guru antara lain perasaan gembira, bahagia, puas, senang, terhibur, bangga, rasa terpesona, dan kegirangan luar biasa. Emosi kenikmatan ini merupakan psikologi emosi positif. Guru merasa gembira, bahagia, puas, senang, dan terhibur jika melihat siswa mendapatkan hasil yang bagus.

Selain itu guru dapat merasakan bangga, terpesona, dan kegirangan luar biasa. Hal itu muncul jika siswa tersebut mendapatkan hasil terbaik, seperti dalam lomba atau berprestasi.

2. Emosi Terkejut.

Emosi terkejut yang dirasakan guru antara lain kaget, terkesima, takjub, dan terpana. Emosi terkejut ini dapat bersifat emosi positif dan dapat bersifat emosi negatif. Emosi terkejut yang bersifat positif akan berujung ke emosi kenikmatan. Akan tetapi jika emosi terkejut bersifat negatif maka akan berujung ke emosi kesedihan, malu, dan bahkan ke amarah.

3. Emosi Kesedihan.

Emosi kesedihan yang dirasakan guru antara lain pedih, sedih, muram, suram, kesepian, dan akhirnya rasa putus asa. Emosi kesedihan ini bersifat negatif. Emosi kesedihan ini muncul ketika mendapatkan hasil yang didapatkan anak didiknya tidak sesuai yang diharapkan. Ujung dari emosi ini adalah rasa putus asa terhadap anak didiknya.

Baca Juga :  Tampil Memukau, SDN Borobudur 1 Juarai Festival Permainan Tradisional

4. Emosi Rasa Takut.

Emosi rasa takut yang dirasakan guru antara lain rasa cemas, takut, gugup, khawatir, waswas. Selain itu muncul waspada, tidak tenang, ngeri, fobia, dan akirnya muncul kepanikan. Emosi rasa takut ini bersifat negatif. Emosi rasa takut ini mencul ketika anak didiknya akan menghadapi ujian. Emosi ini muncul karena rasa tanggung jawab guru yang besar yang jika hasil yang didapatkan anak didiknya tidak sesuai harapan.

5. Emosi Jengkel.

Emosi jengkel yang dirasakan guru antara lain rasa hina, muak, benci, dan tidak suka. Emosi ini merupakan psikologi emosi negatif. Emosi ini muncul ketika mendapatkan anak didiknya melakukan perbuatan yang salah atau melanggar peraturan-peraturan yang harusnya ditaati.

6. Emosi Malu.

Adapun emosi malu yang dirasakan guru antara lain rasa salah, kesal hati, dan akirnya munculnya penyesalan. Emosi ini merupakan psikologi emosi negatif. Emosi ini mencul ketika anak didiknya melanggar norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Walaupun bukan anak kandungnya sendiri, jika anak didiknya melakukan kesalahan melanggar norma, maka guru akan juga merasa bersalah. Rasa kesal dan menyesal muncul karena merasa tidak dapat mendidik dengan benar.

7. Emosi Amarah.

Emosi amarah yang dirasakan guru antara lain gabungan rasa benci, kesal hati, jengkel, berang, tersinggung, dan menghasilkan suatu kemarahan besar. Eosi ini merupakan psikologi emosi negatif. Jika sudah sampai taraf ini dan guru tidak dapat mengendalikan emosinya, maka dapat berakibat fatal.

8. Emosi Cinta.

Emosi cinta yang dirasakan guru antara lain penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, dan hormat. Guru yang sudah mempunyai rasa menerima anak didiknya apa adanya, dapat bersahabat, maka akan muncul kepercayaan.

Baca Juga :  Penuntun Cahaya

Dengan dilengkapi guru yang baik hati maka akan meuncul rasa dekat. Dengan kedekatan tersebut maka setiap kendala yang muncul di anak didiknya maka guru mudah mengetahuinya. Untuk menumbuhkan emosi cinta dari guru, maka anak didik perlu rasa hormat dan bakti kepada guru tersebut.

Kesimpulan Psikologi Emosi

Dari kedelapan emosi tersebut, silahkan dinilai sendiri. Apakah yang pembaca lakukan di sekolah. Perhatikan kemungkinan emosi mana, yang banyak dirasakan pembaca bro dan sis. Jika banyak emosi negatif, sementara guru bro dan sis masih bersedia mengajar dengan baik, maka bro dan sis tergolong beruntung.

Bro dan sis mendapatkan guru yang dapat diberi 10 jempol. Dan untuk para guru yang dikenal pahlawan tanpa tanda jasa, terima kasih sudah bersedia mendidik bangsa ini dengan ikhlas.

Sumber : Rena Latifa, Psikologi Emosi, 2012.

Apa Tanggapan Anda ?