PURBALINGGA – Nama Imron Ichwani, anak tukang bubur ayam di Purbalingga, Jawa Tengah dua hari ini cukup viral. Pria berusia 19 tahun ini diterima menjadi Calon Prajurit Taruna (Capratar) Akademi Militer (Akmil) di Kota Magelang, Jawa Tengah.
Akmil sendiri merupakan tempat pendidikan bergensi, sebagai awal karir dalam meniti di tubuh TNI. Akmil adalah tempat kampusnya pembentukan bagi calon perwira, calon pemimpin bangsa. Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah menimba ilmu di akademi yang beralamat di Jalan Gator Subroto tersebut. Akmil juga sebagai lembaga pendidikan pencetak para sosok tentara professional.
Tetapi jauh waktu sebelum diterima di Akmil, Imron bercita-cita melanjutkan pendidikan di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), setelah lulus sekolah menengah atas (SMA). STAN merupakan sekolah ikatan dinas di bawah Kementerian Keuangan. Setelah lulus bisa langsung bekerja di intansi pemerintahan. Akmil juga demikian, setelah lulus bisa langsung berkarir.
Sebagaimana ditulis sindonews.com, ayah Imron, Sugeng Suroso menuturkan bahwa anaknya memang cerdas. Dari SD sudah sering ikut lomba matematika. Bahkan, nilai matematika yang didapat pada ujian nasional (UN) sempurna, 10. Saat duduk di bangku SMP dan SMA Imron juga ikut lomba Olimpiade tingkat provinsi.
Imron Ichwani menyelesaikan SD di SDN 1 Selabaya, Kalimanah (2012) dan SMP di SMPN 1 Purbalingga (2015). Memasuki SMA, Imron harus tinggal bersama kakeknya di Arcawinangun Purwokerto, karena harus bersekolah di SMAN 1 Purwokerto dan selesai SMA jurusan IPA (2018).
Imron Ichwani tinggal di Jalan Cempaka RT 03/06, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Imron yang selama SMA harus tinggal bersama kakeknya di Purwokerto karena jarak yang jauh, selalu aktif dalam organisasi kesiswaan dan paskibraka. Berawal dari sana dan arahan dari Guru Pembina SMA, Imron awalnya bercita-cita masuk STAN.
Rasa haru, bangga, bahagia dan tidak percaya anaknya diterima menjadi Calon Prajurit Taruna Akmil. Ayahnya dan keluarga sangat senang dan bangga, karena Imron memang anak yang rajin, taat pada orang tua dan tekun beribadah.
“Pokoknya anak saya itu nggak neko-neko (aneh-aneh),” imbuhnya.
Dikonfirmasi tentang adanya anak tukang bubur yang lulus Taruna Akmil, Kapendam IV/Diponegoro Letkol Arh Zaenudin membenarkan hal itu.
“Benar, salah satu Calon Prajurit Taruna Akmil tahun 2018 adalah anak tukang bubur ayam keliling dari Purbalingga. Itulah bukti bahwa menjadi Taruna Akmil itu bukan hanya untuk anak pejabat, tetapi semua warga negara Indonesia yang memenuhi syarat,” terang Kapendam. (siedoo)