JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) menerima beberapa penghargaan di ajang Science and Technology Index (Sinta Awards) di Auditorium Gedung D Gedung Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, baru-baru ini. Tahun ini, universitas ternama di Indonesia tersebut mendapat lima penghargaan sekaligus.
Penghargaan diterima Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. Ia mengatakan, perolehan penghargaan ini tidak boleh menjadikan UI berpuas diri. Ditandaskan, UI harus terus meningkatkan upayanya agar karya penelitian ilmiah terus bertambah.
“Sekaligus mempertahankan dari segi kualitas, agar kita dapat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang,” ujarnya sebagaimana di laman ui.ac.id.
Sinta Awards di tahun ini menyeleksi lebih dari 4.000 lembaga dari seluruh Indonesia yang terdata dalam sistem Sinta Kemenristekdikti.
Sinta adalah sebuah sistem indeks yang dibuat Kemenristekdikti untuk memudahkan pendataan publikasi dan karya dari dosen, peneliti, institusi, dan jurnal di Indonesia.
Berikut lima penghargaan yang diterima UI:
1. Pemenang pertama Institusi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi dalam kategori Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
2. Pemenang ketiga Institusi dengan Produktivitas Publikasi Tertinggi kategori umum.
3. Penulis dengan jumlah publikasi tertinggi 2016-2018 kategori PTN-BH atas nama Indah Suci Widyahening (pemenang kedua) dan Rosari Saleh (pemenang kelima).
4. Pemenang keempat Peringkat Jurnal Kategori Sinta 2 atas Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia terbitan Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
5. Pemenang kelima Peringkat Jurnal Kategori Sinta 2 atas Makara Journal of Health Research terbitan Universitas Indonesia.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada dosen, peneliti, institusi dan pengelola jurnal yang telah menunjukkan prestasi yang nyata dalam peningkatan publikasi dan jurnal ilmiah.
“Kami berharap, apresiasi ini dapat memicu lebih banyak lagi karya penelitian ilmiah dan jurnal yang dihasilkan oleh para akademisi kita,” ujarnya.