MAGELANG – Ribuan pelajar di Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar pawai taaruf di Alun-alun Kota Magelang, Senin (14/5/2018). Acara ini untuk menyambut Bulan Ramadhan 1439 H (Tarhib Ramadhan). Tidak hanya anak pendidikan usia dini, tetapi juga para siswa SMA ikut terlibat di pawai itu.
Tarhib Ramadhan diikuti sedikitnya 7.000 peserta. Mereka terdiri dari siswa PAUD 1.000 anak, siswa TK/RA 1.100 anak, siswa SD/MI 600 anak, perwakilan SMP/MTs 450 anak, perwakilan SMA/SMK 350 anak, perwakilan siswa Ikhsanul Fikri 2.000 anak, dan perwakilan siswa Muhammadiyah 2.000 anak.
“Total ada sedikitnya 7.000 anak yang ikut dalam pawai taaruf hari ini,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Taufik Nurbakin.
Mereka dibagi dalam tiga rute. Ruter pertama keliling alun-alun, rute kedua alun-alun kemudian jalan pemuda dan finish di kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM). Rute ketiga keliling alun-alun kemudian Tuguran dan finish Ikhsanul Fikri.
Taufik Nurbakin mengatakan, kegiatan tarhib Ramadhan tahun ini bertujuan mensiarkan dan menggaungkan bulan suci Ramadhan. Selain itu, juga untuk melatih putra putri agar meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Acara ini juga dihadiri langsung Walikota Magelang Sigit Widyonindito. Dirinya mengaku mendukung penuh kegiatan keagamaan, termasuk juga pawai taaruf. Apalagi, jika tujuannya untuk menyiapkan anak menjadi generasi muda yang maju, cerdas, soleh.
“Kegiatan ini merupakan nafas, semangat saya untuk mewujudkan visi Kota Magelang sebagai kota modern dilandasi masyarakat yang sejahtera dan religius,” katanya.
Menurutnya, dengan generasi yang maju dan cerdas serta soleh, akan bermanfaat bagi diri sendiri, nusa bangsa, dan agama. Ia bercita-cita seluruh anak di Kota Magelang bisa dilibatkan dalam kegiatan keagamaan.
“Jadi kita membangun karakter tidak hanya di permukaan yang kelihatan saja. Tapi seluruh anak kita ajak,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Magelang memiliki visi sebagai kota jasa yang modern dan cerdas dilandasi masyarakat sejahtera dan religius. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan upaya bersama, termasuk membangun karakter generasi muda yang ada.
“Membangun karakter anak (generasi muda) bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui pawai taaruf,” ujar walikota.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pendidik yang telah bekerja keras mendidik generasi muda mulai usia dini. Tanpa peran serta pendidik, anak-anak ini mungkin tidak memiliki keterampilan.
“Saya lihat, anak-anak pede tampil di muka umum tadi, ini berkat kerja keras para pendidik,” tandasnya.