SEMARANG – Era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dengan kekayaan alamnya jangan silau dengan potensi tersebut.
“Namun juga jangan takut akan tantangan globalisasi,” kata narasumber dari University of Hawaii, Amerika Serikat Krisnawati Suryanata.
Ia menyampaikan itu saat kuliah umum yang bertajuk Teaching Geography in The Era Globalization yang diselenggarakan Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah. Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber ahli dari University of Hawai’i, yang sebenarnya berasal dari Indonesia namun telah lebih dari 30 tahun tinggal di Amerika Serikat.
Kegiatan terbuka bagi seluruh sivitas akademika Unnes diselenggarakan di Gedung C5 Fakultas Ilmu Sosial. Kuliah umum ini diikuti beberapa dosen, mahasiswa S1, mahasiswa S2, dan mahasiswa PPG-SM3T jurusan geografi.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Krisna memaparkan materi yang berjudul “Teaching Geography in The Era Globalization”. Pada pemaparan itu tidak hanya dijelaskan mengenai globalisasi. Namun, juga bagaimana cara bersikap, bersiap, dan bertindak dalam menghadapi era global.
“Saya berharap apa yang tadi saya sampaikan dapat bermanfaat dan memberi suatu gambaran nyata tentang lesson plan yang biasa saya gunakan dalam pembelajaran,” jelas dia.
Sementara, Kepala Jurusan Geografi Dr. Tjaturahono, B.S, M.Si, menyampaikan bahwa kuliah umum ini bertujuan menambah wawasan dan pengalaman sivitas akademika fakultas ilmu sosial. Khususnya jurusan geografi.
“Pada kesempatan ini, kita harus dapat menggali ilmu dari beliau yang telah sangat berpengalaman mengajar geografi selama puluhan tahun di University of Hawaii,” ungkap Dr. Tjaturahono.
Peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti kuliah umum ini, seperti seluruh kursi terisi penuh. Bahkan, beberapa mahasiswa rela berdesak-desakan di bagian belakang demi mengikuti kuliah umum ini.
Adapun Teguh Dwi Arianto, Komting Kelas PPG Unnes menyatakan bahwa kuliah umum ini sangat menarik karena mendatangkan tokoh inspiratif dari University of Hawaii. Ia dan teman-teman PPG geografi rela menunda penyusunan perangkat pembelajaran demi mengikuti kuliah umum. Ini adalah kesempatan langka, dapat belajar langsung tentang bagaimana memberikan pembelajaran geografi dalam era globalisasi ini.
“Apalagi dosen yang didatangkan adalah asli orang Indonesia yang mampu bersaing di luar negeri. Bahkan, menjadi dosen di AS selama puluhan tahun. Tentu saja kami mendapatkan inspirasi yang luar biasa dari beliau,” ungkap Teguh.
Pembiasaan memicu peserta didik untuk dapat memecahkan berbagai masalah dalam pembelajaran, akan melatih mereka untuk lebih kreatif dan inovatif. Serta, lebih kompeten dalam memecahkan masalah. Sehingga, di masa mendatang mereka mampu bersaing dengan luar negeri dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kami memperoleh ilmu tentang bagaimana menyusun rencana pembelajaran atau lesson plan yang dapat melatih ketajaman dan kreativitas peserta didik. Kami diberi contoh nyata tentang penyusunan lesson plan tersebut,” imbuh Lina Windarti, salah satu mahasiswa PPG.