Siedoo.com -
Daerah

Gangguan UNBK, 30 Siswa Harus Ikuti Ujian Susulan

MAGELANG – Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs) sempat menemui masalah di beberapa daerah. Akibat kondisi ini, para siswa pun harus menanggung dampaknya. Akibat gangguan server di hari pertama ujian, di Kota Magelang, Jawa Tengah terdapat 29 siswa harus mengikuti ujian susulan pada 8 Mei 2018.

“Ke-29 siswa tersebut adalah siswa SMPN 2 Kota Magelang. Mereka harus ikut ujian susulan 8 Mei mendatang untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Sahid.

Selain itu, ada satu siswa dari SMPN 12 Kota Magelang yang juga harus mengikuti ujian susulan lantaran sakit sejak hari pertama ujian. Dengan demikian, ada 30 siswa yang akan ikut ujian susulan. Yang 29 siswa SMPN 2 hanya ujian susulan mata pelajara Bahasa Indonesia.

“Sedangkan 1 siswa SMPN 12 sepertinya ikut semua mata pelajaran karena sampai hari ini (25/4/2018) masih belum masuk. Mereka akan ikut ujian susulan di sekolah masing-masing dengan pengawasan sama seperti ujian biasa,” jelasnya.

Untuk diketahui, UNBK SMP/MTs berlangsung selama 4 hari, yakni mulai Senin (23/4/2018) hingga Kamis (26/4/2018). Jadwal mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA. Pelaksana hari ketiga, ujian berjalan lancar tanpa kendala.

Trouble berupa server yang mati diketahui hanya terjadi saat UNBK berlangsung hari pertama, Senin (23/4/2018). Untuk mengetahui kondisi lapangan, Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina meninjau langsung pelaksanaan UNBK.

“Hari pertama memang sempat ada trouble karena server over loaded, karena se Indonesia akses semua. Setelah itu lancar, tidak ada halangan,” ujar wakil walikota.

Dalam pelaksanaan UNBK tahun ini, Pemerintah Kota Magelang memberikan dukungan berupa back up komputer keseluruhan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sebanyak 3.240 komputer yang dipergunakan oleh 3.246 anak peserta ujian.

Baca Juga :  Kekayaan Intelektual dan CoBranding, Strategi Pengembangan Desa Wisata

“Semuanya sudah dihandle dengan baik, penyediaannya juga cukup untuk semua anak,” ungkapnya.

Meski sempat terkendala server di hari pertama, namun ia yakin bahwa seluruh peserta ujian bisa menyesuaikan diri dan tidak terganggu dalam berkonsentrasi. Ia pun berharap, anak-anak bisa berusaha yang terbaik.

“Karena ujian ini adalah puncak prestasi dan bekal untuk melangkah ke jenjang berikutnya,” katanya.

Apa Tanggapan Anda ?