PURWOKERTO – Keberadaan mengenai kabar hoaks memang menjadi hal yang riskan di kehidupan bermasyarakat seperti zaman modern sekarang. Di dunia modern seperti saat ini, ujaran – ujaran kebencian dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingannya.
Ketika berbicara mengenai hoaks yang ada kaitannya dengan ujaran kebencian terlihat di dalam pilkada ibukota kemarin, orang berbondong – bondong saling mengumpat sana – sini. Orang percaya atau mudah terpengaruh isu – isu yang tengah terjadi.
“Mereka dengan mudahnya menyebarkan berita di media sosial, sehingga memicu timbulnya permasalahan yang sukar untuk ditangani,” jelas Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah Dr. Ali Rokhman.
Ia menyampaikan itu saat melakukan kesepakatan bersama dengan Kepolisian dalam membangun masyarakat Banyumas, agar lebih melek lagi dalam memanfaatkan teknologi. Khususnya, di era sekarang penggunaan media sosial di jejaring virtual sangat meningkat pesat.
Acara yang digelar mengangkat tema “Lawan Hoaks merawat akal sehat masyarakat” dihadiri sekaligus didukung beragam kalangan. Mulai dari pengamat politik, akademisi, budayawan, pakar hukum, instansi pemerintahan, dan komunitas media sosial sekitar Kabupaten Banyumas.
Rektor menambahkan bahwa konten hoaks tertinggi terletak pada sektor politik. Banyak dari pihak berkepentingan menjadikan hoaks sebagai alat yang sangat efektif untuk memecah konsentrasi. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran bagi semua.
“Terutama kami dari akademisi memiliki tanggung jawab sangat tinggi terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat,” urainya.
Oleh karena itu, kampus bersama jajaran kepolisan akan membangun program edukasi digital di desa – desa se-Banyumas. Itu sesuai dengan moto kampus “Membangun Masyarakat yang Berkemajuan”.
Acara itu digelar tidak lepas dari, Perguruan tinggi merupakan tempat pendidikan yang bertujuan untuk mencari, serta menyebarkan ilmu dan pengetahuan. Di tengah gempuran perkembangan teknologi yang super cepat ini, semua perguruan tinggi harus sigap dan turut andil dalam memberikan beberapa edukasi untuk mahasiswa dan juga untuk masyarakat. Baik di sekitar lingkungan kampus maupun jauh dengan lingkungan kampus berada.
Kemunculan konsep dari Tri Dharma perguruan tinggi di seluruh Indonesia bermaksud untuk mendorong. Sekaligus menjadi salah satu bahan acuan dalam menjalankan dan menyukseskan pembangunan bangsa.
Sementara itu, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun sangat berterimakasih kepada Institut Teknologi Telkom Purwokerto sebagai pihak akademisi, yang akan berusaha bersama membangun masyarakat yang aman, tenteram, dan terkendali. Melalui, pemberian pembelajaran terkait penanganan hoaks yang saat ini sering terjadi di masyarakat.
“Terutama menjelang pesta demokrasi yang akan digelar 2018 hingga 2019 mendatang,” jelasnya.