SEMARANG – Setelah melalui beberapa tahapan, akreditasi Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan (Kesling) dari Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah akhirnya keluar. Program studi ini berhasil meraih akreditasi B, sesuai surat keputusan dengan nomor 0249/LAM-PTKes/Akr/Sar/IV/2018. Setelah menerima akreditasi B, kampus siap menciptakan sumber daya manusia yang profesional dan berdaya saing.
“Raihan akreditasi ini bisa memantapkan, jika kualitas kami diakui oleh masyarakat. Selain itu, mahasiswa yang mendaftar di program studi Kesehatan Lingkungan bisa meningkat,” kata Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos MSi.
Ia berharap agar diraihnya akreditasi ini program studi Kesehatan Lingkungan dapat menunjang Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2018/2019. Akreditasi ini, juga upaya Udinus terus meningkatkan kualitas dari setiap program studi yang dimilikinya untuk mencetak mahasiswa yang unggul dalam segala bidang.
Dekan FKes Udinus Dr. Guruh Fajar Shidik, M.Cs menyambut baik atas diraihnya akreditasi B Prodi Kesling ini. Ia menuturkan Udinus selalu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di bidang kesehatan lingkungan dengan proses pembelajaran yang komprehensif. Ditambah kemampuan unggulan mengaplikasikan teknologi informasi.
“Mendidik mahasiswa tetap diarahkan menuju kemandirian dengan diberikan wawasan mengenai kewirausahaan agar nantinya setelah lulus mampu membuka pekerjaan sendiri,” katanya.
Menurutnya, torehan prestasi akreditasi ini sekaligus mengukuhkan sebagai prodi di perguruan swasta satu- satunya di Jawa Tengah yang memiliki akreditasi B. Belum ada kampus swasta yang menyamainya.
Ditingkat nasionalpun juga baru beberapa yang memiliki reputasi seperti itu. Hal ini menunjukkan bahwa prodi ini memiliki peran yang penting di dunia pendidikan maupun di masyarakat.
“Nantinya lulusan dari prodi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia,” urainya.
Setelah dibuka selama 2 tahun, Prodi Kesling telah melalui proses visitasi dari asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) pada Maret 2018 lalu. Ia berharap para lulusannya memiliki kemampuan untuk mengukur parameter/ indikator lingkungan hingga mendukung “Green Productivity” dan dapat di dunia kerja. Lulusan dapat menjadi Manajer Pengendalian Vektor Penyakit.
“Hingga Manajer ’Quality Control’ bidang Lingkungan,” tandasnya.
