TRYOUT. Pelaksanaan tryout untuk siswa SD sederajat di SMPN 4 Kota Magelang. Sebagian peserta didampingi orang tuanya. (foto: diyah/siedoo)
Siedoo.com - TRYOUT. Pelaksanaan tryout untuk siswa SD sederajat di SMPN 4 Kota Magelang. Sebagian peserta didampingi orang tuanya. (foto: diyah/siedoo)
Daerah

HUT ke-45, SMPN 4 Kota Magelang Gelar Beragam Kegiatan, Apa Saja?

MAGELANG, siedoo.com – Berbagai kegiatan digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 SMPN 4 Kota Magelang. Rangkaiannya dimulai 17 – 19 Februari 2024.

Diawal digelar jalan sehat yang dilanjutkan dengan bakti sosial kepada siswa kurang mampu serta penduduk sekitar sekolah. Termasuk juga ke panti asuhan Assalam Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Setelah acara bakti sosial selesai, dilanjutkan pementasaan Roots Day dari Arundipa yakni agen perubahan hentikan perundungan sampai akarnya.

Pementasan tersebut menampilkan pentas seni, puisi, dan tari kreasi anti bullying atau perundungan.

Dalam serangkaian acara ini, juga dilaksanakaan Tryout, yang merupakan bagian dari Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Cerdas. Kesempatan ini turut melibatkan SD di sekitar Kota Magelang.

Tercatat 834 peserta dari SD/MI se-Kota Magelang turut serta dalam tryout.

Bagi peserta didik yang mendapatkan peringkat 10 besar akan menerima piagam penghargaan. Bagi peserta yang mendapatkan juara 1, 2 dan 3 akan mendapatkan trophy dan uang pembinaan.

Salah satu peserta Tryout bernama Rachel mengungkapkan kegembiraanya. Ia juga merasa kegiatan ini dapat membantu dirinya untuk mempersiapkan diri memasuki jenjang SMP.

“Rasanya senang-senang saja,” akunya.

Koordinator P5 SMPN 4 Kota Magelang, Martutwuri mengatakan, tryout tersebut digelar untuk melatih siswa-siswi SD sederajat.

“Memberi latihan kepada anak-anak SD untuk ujian sekolah atau akhir. Kemudian juga dalam rangka memperkenalkan SMPN 4 Magelang, utamanya ke pada orang tua,” katanya.

Dihari terakhir acara ini, diadakan Gelar Karya yang diwujudkan dengan pentas seni kearifan lokal dan kewirausahaan.

Kearifan lokal berupa seni Kluntung dan pentas seni. Sedangkan kewirausahaan berupa gelar karya ecoprint, bucket bunga dan sablon kaos.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, anak-anak bisa tumbuh rasa kewirausahaan dan bisa mendapatkan tambahan nilai ekonomi,” tandasnya. (diyah/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?