MAGELANG, siedoo.com – Memasuki semester genap, SMPN 7 Kota Magelang, Jawa Tengah mengimplementasikan sejumlah kegiatan dalam upaya penguatan pendidikan karakter bagi siswa-siswinya.
———
Kegiatannya dikemas secara terstruktur dan dijadwalkan untuk dilaksanakan pada hari Selasa hingga Jumat. Programnya Pembiasaan Pagi, Literasi hingga Got Talent. Tiap kegiatannya dilakukan selama 30 menit.
“Harapannya dengan adanya kegiatan Pembiasaan Pagi dan Literasi ini visi dan misi SMP N 7 Magelang dapat terwujud. Baik secara religius, berkarakter Pancasila, cerdas, ramah lingkungan dan berwawasan global,” kata Kepala SMP N 7 Kota Magelang, Iwuk Juliyani, Kamis 11 Januari 2024.
Pembiasaan Pagi dilaksanakan sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Tujuannya untuk meningkatkan nilai religius dalam diri siswa-siswi.
Selain itu, juga untuk mewujudkan salah satu visi dan misi dari SMP N 7 Magelang yakni religius. Bagi yang beragama Islam, Pembiasaan Pagi dilaksanakan di masjid dengan membaca asmaul husna, kultum dan salat dhuha.
Untuk siswa yang beragam non-Islam dilaksanakan di laboratrium dan perpustakaan sekolah. Kegiatan membaca alkitab dan menyampaikan sikap baik yang terdapat di dalam kitab suci.
Kegiatan Literasi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan setiap pagi. Fokusnya pada materi bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Setiap kelas secara bergantian mengikuti kegiatan Literasi pada hari Selasa hingga Kamis. Kegiatan Literasi pagi dilaksanakan di lapangan sekolah dipandu oleh teman dan guru pengampu dari masing-masing mata pembelajaran.
Pembiasaan Pagi dan Literasi disambut baik siswa karena dapat meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan pengetahuan tentang bahasa dan merupakan pembiaasan yang berdampak baik.
“Kegiatan Pembiasaan Pagi ini membuat bahagia, karena saya merasa lebih disiplin. Kemudian juga menambah saya untuk semangat belajar, dan bisa melaksanakan salat dhuha bersama teman-teman saya,” kata salah satu siswa, Carolina.
Tidak hanya itu, di hari Jumat, sekolah mengadakan kegiatan Jumat Got Talent sebagai wujud apresiasi terhadap bakat dan kreativitas siswa.
Kepala sekolah kembali menjelaskan, Jumat Got Talent diikuti semua siswa mulai kelas 7, 8 dan 9 secara bergantian.
“Mereka menampilkan bakat mereka, setiap kelas perform di kelas mereka. Jadi kalau mau menari, nyanyi ataupun hal lainnya diperbolehkan sesuai bakat mereka,” tandasnya.
Ia berharap dengan Got Talent ini, kompentensi siswa-siswi yang tidak bisa diekspresikan dalam pembelajaran itu dapat diekspresikan di ajang tersebut.
“Ada beberapa anak yang mungkin pada saat pembelajaran bakatnya belum tereksplor, di Got Talent ini memberikan anak-anak untuk menunjukan bakat tersebut,” tambahhnya. (diyah/siedoo)