PRODUK. Pameran produk UMKM di Jawa Tengah. (foto: jatengprov)
Siedoo.com - PRODUK. Pameran produk UMKM di Jawa Tengah. (foto: jatengprov)
Daerah

Pertumbuhan UMKM di Jateng Melejit, Aset Tahun 2023 Capai Rp68,8 Triliun

SEMARANG, siedoo.com – Dinas Koperasi dan UKM Jateng mencatat, pada sepuluh tahun terakhir pertumbuhan UMKM di Jawa Tengah melejit. Aset UMKM yang semula lima tahun lalu sekitar Rp10,4 triliun, namun pada 2023 mencapai sekitar Rp68,8 triliun.

———

Sedangkan untuk pertumbuhan UMKM, yang semula lima tahun lalu Pemprov hanya membina 67 ribu UMKM, tapi pada 2023 mencapai 184 ribu UMKM.

Demikian juga tenaga kerja, yang semula hanya menampung 286 ribu orang, sekarang sudah 1,4 juta orang. Hal itu merupakan progres yang dilaksanakan Pemprov Jateng, bersama-sama dengan stakeholder terkait.

Pesatnya perkembangan UMKM, tak lepas dari dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah ketika itu.

“Semua pemimpin kami, siapa pun gubernur dan wakilnya, semua selalu support. Progres tugas dan fungsi Dinkop UKM diminta beliau (gubernur dan wakil gubernur), bagaimana UMKM bisa tumbuh dengan baik,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Eddy Sulistiyo Bramiyanto dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

“Bagaimana UMKM jadi salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Kami dorong teman-teman, karena sudah ada arahan dari pimpinan, maka harus cepat untuk mendorong (kemajuan UMKM),” tambahnya.

Ia melihat, dorongan gubernur dan wakil gubernur yang bagus dalam mendukung perkembangan UMKM, mempercepat pertumbuhan usaha kecil yang luar biasa. Sampai saat ini, banyak cerita sukses setelah ada pendampingan Pemprov Jateng.

“Alhamdulilah, beliau sangat reaktif dan progresif dalam menangkap apa yang kami tawarkan, dan tumbuhnya luar biasa. Banyak cerita sukses, karena pola pendampingan bukan hanya marketing, tapi juga ada pola manajemen keuangan dan rata-rata mereka terima kasih,” tandas Eddy.

Di sisi lain, UMKM yang semula belum bisa memasarkan produknya ke luar negeri, kini telah bisa memasarkan ke sejumlah negara.

Baca Juga :  Siswa SD Ingatkan Kembali Bulan Bahasa

Eddy mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya ke UMKM, terutama yang telah siap melakukan pemasaran ke luar negeri. Mulai dari cara peningkatan kualitas produk, kemasan, pemasaran, dan lainnya.

“Kita latih para UMKM ini, yang menurut kami sudah siap untuk go international dan siap ekspor, kita latih dengan tata cara bagaimana UMKM bisa ekspor. Di tahun 2021 ada 42 UMKM di sekitar 25 negara. Di 2022, sebanyak 172 UMKM di sekitar 45 negara,” kata Eddy.

Pemprov mendukung UMKM itu secara total, agar produknya bisa sampai ke luar negeri. Termasuk, saat kondisi sulit, di mana pemprov menyiapkan kontainer, seperti saat ekspor ke Belgia, Eropa.

“Kami mendorong UMKM untuk go international. Kita bantu melalui pelatihan-pelatihan, kita bantu jaringan-jaringannya, kita bantu dengan konsultan-konsultan ekspor yang membantu UMKM. Di sini ada UMKM makanan dan nonmakanan. Negara (tujuan ekspor UMKM Jateng) Eropa, Amerika, Jepang, Korea Selatan, maupun yang di daerah Asia seperti Arab Saudi dan Dubai juga menjadi tujuan,” sambung Eddy.

Mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Jateng ini juga menuturkan, beberapa waktu lalu, pihaknya juga mengajak 30 orang pelaku UMKM untuk ke Bali, guna memasarkan produknya. Sebab, di Bali ketika itu tengah berkumpul para pembeli asing. Seluruh akomodasi transportasi UMKM Jateng ditanggung pemprov.

Ikhtiar di Bali itu, menurut Eddy, berbuah cerah. Pelaku UMKM Jateng bertemu 28 orang pembeli. Hasilnya, 12 buyer asing membeli produk UMKM Jateng. Hanya tiga hari, total transaksi penjualan bisa mencapai sekitar Rp25 miliar. (jatengprov/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?