MAGELANG, siedoo.com – Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mencanangkan Terminal Tidar Tipe A di kota tersebut sebagai terminal bebas sampah, Jumat (15/9/2023). Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan seperangkat alat kebersihan di terminal.

———

Pada pencanangan itu, tampak hadir Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, dan sejumlah Kepala OPD terkait.

“Dengan pencanangan ini harapannya Terminal Tidar jadi terminal terbersih se-Indonesia,” kata Dokter Aziz.

Dirinya menyambut baik ide pembangunan Terminal Tidar Tipe A yang memiliki fasilitas seperti bandara.

Hal ini akan menambah kenyamanan sekaligus daya tarik masyarakat dari luar daerah untuk berkunjung ke Kota Magelang.

Dokter Aziz pun meminta agar para penghuni terminal juga harus ramah.

“Ide terminal bus dibangun seperti bandara itu bagus. Nanti bisa juga ada hotelnya. Kota Magelang ibaratnya telur ceplok, kita tengahnya yang paling enak, banyak protein dan lemaknya,” katanya.

“Orang dari daerah sekitar banyak yang datang sehingga harus ada nuansa berbeda termasuk terminalnya,” tambahnya.

Sebelumnya, rangkaian kegiatan diawali dengan kerja bakti massal di lingkungan terminal, dan aksi donor darah.

Kepala Terminal Tidar Tipe A Kota Magelang, Aris Mujiono menambahkan, pelayanan yang baik salah satunya terkait kebersihan. Semua bertanggung jawab atas kebersihan di lingkungan terminal. Aris berharap tidak selesai sampai pencanangan saja tetapi seterusnya.

“Pencanangan Terminal Tidar Tipe A Bebas Sampah sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional tanggal 17 September 2023,” imbuh Aris.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Tengah, Yugo Antoro menyampaikan, keberadaan terminal menjadi cerminan Kota Magelang. Terminal Tidar Tipe A ini diharapkan menjadi pemacu ekonomi bagi KSPN Borobudur dan sebagainya.

“Fungsi terminal saat ini tidak hanya untuk perpindahan penumpang, tetapi juga pertumbuhan UMKM. Maka harapan besar masyarakat bisa menjaganya dan mencari nafkah di terminal ini. Aturan-aturannya juga harus ditaati,” terang Yugo.

Dia berharap pencanangan Terminal Bebas Sampah ini tidak sesaat, tetapi selamanya sebagai rumah bersama yang nyaman. (prokompim/kotamgl/siedoo)