BUKU. Penyerahan buku Candi Borobudur dalam Dimensi Hukum kepada Kepala Dinas pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. (foto: unimma)
Siedoo.com - BUKU. Penyerahan buku Candi Borobudur dalam Dimensi Hukum kepada Kepala Dinas pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. (foto: unimma)
Daerah

Keren! Tiga Dosen FH UNIMMA Cetuskan Buku Candi Borobudur dalam Dimensi Hukum

MAGELANG, siedoo.com – Buku berjudul “Candi Borobudur dalam Dimensi Hukum” karya Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) diserahkan ke Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, belakangan ini. Apa isinya?

———

Acara berlangsung di ruang kepala dinas tersebut. Buku itu merupakan salah satu buah karya dari tiga Dosen FH UNIMMA.

Mereka adalahDr. Dyah Adirantini Sintha Dewi, S.H., M.Hum, Dakum, S.H.I., M.H., dan Dr. Wafda Vivid Izziyana, S.H., M.H.

Disebutkan, buku tersebut diterbitkan UNIMMA Press. Isinya secara umum mengupas tentang Candi Borobudur dilihat dari sisi hukum dan potensi lain yang perlu terus dikembangkan secara optimal sebagai salah satu warisan dunia.

Dr. Dyah mengatakan, Candi Borobudur sangat menarik dikaji dari banyak sisi.

“Candi Borobudur tidak hanya dipandang secara wujud benda yang terbuat dari batu yang dipahat dan tersusun rapi. Namun perlu dilihat lebih dari itu, yakni potensi-potensi yang terkandung di dalamnya dan sekitarnya,” tuturnya.

Sementara menurut Dakum, lahirnya karya buku tersebut menjadi wujud perhatian UNIMMA dalam menggali potensi budaya lokal yang ada di Kabupaten Magelang.

“Selain itu juga sebagai salah satu bahan ajar di kelas guna mencapai capaian pembelajaran mata kuliah,” tuturnya.

Kepala Dinas pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. memberikan apresiasi yang baik atas terbitnya karya buku yang ditulis oleh dosen-dosen FH UNIMMA tersebut.

Husein yang juga ikut andil sebagai editor buku tersebut berharap dapat menjadi salah satu cara untuk mengembangkan potensi Candi Borobudur dan juga dapat dilakukan secara terus-menerus. (unimma/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?