UNIMMA. Perwakilan dari UNIMMA turut serta dalam pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk tari sluku sluku bathok dengan peserta terbanyak di Alun-alun Kota Magelang, Minggu 2 Juli 2023. (foto: unimma)
Siedoo.com - UNIMMA. Perwakilan dari UNIMMA turut serta dalam pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk tari sluku sluku bathok dengan peserta terbanyak di Alun-alun Kota Magelang, Minggu 2 Juli 2023. (foto: unimma)
Daerah

UNIMMA Turut Serta Meriahkan Tari Sluku-sluku Bathok, Pecahkan Rekor MURI

MAGELANG, siedoo.com – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) turut menjadi bagian dalam pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk tari sluku sluku bathok dengan peserta terbanyak. Seperti apa?

———

Perguruan tinggi yang memiliki dua kampus tersebut diwakili 17 dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Mereka ikut serta dalam pencatatan rekor yang digelar dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 oleh Polres Magelang Kota, Minggu 2 Juli 2023 di Alun-alun Kota Magelang.

Disebutkan dalam laman polresmagelangkota.com, sebanyak 12.388 peserta yang terdiri dari TNI Polri dan masyarakat umum menari masal dengan gerakan tari yang melambangkan ketenangan hati dan pikiran.

“Musik dan tarian ini diharapkan dapat mengingatkan kita semua untuk sejenak menenangkan diri, terutama di tengah menghangatnya situasi akibat eskalasi politik menjelang Pemili 2024,” ujar Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang.

Ns. Ika Dewi, S.Kep, peserta perwakilan UNIMMA mengaku senang dapat terlibat dalam pemecahan rekor MURI.

“Senang sekali bisa bersama-sama memecahkan rekor MURI,” akunya.

Dinyatakan tim dari UNIMMA solid dan menyenangkan, meski saat harus latihan masih sibuk tapi kita semua menyempatkan diri untuk latihan.

“Semoga lain kegiatan seperti ini bisa ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Sementara itu, Ns. Robiul Masithoh, M. Kep yang juga menjadi peserta perwakilan UNIMMA mengungkapkan rasa bangganya.

“Bahagia dan bangga, karena ini menjadi bagian dari nguri-uri budaya. Sluku sluku bathok itu artinya gotong royong, jadi dengan adanya tarian itu kita dapat mengetahui sejarah dan mengenal budaya,” ujar Robiul. (unimma/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?