MAGELANG – Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah menerima gelontoran dana sebesar Rp 2,8 Miliar. Uang tersebut merupakan usulan dari 32 proposal dosen UM Magelang yang lolos dalam Hibah Dana Peneltian dan Pengabdian Kemenristek Dikti Tahun 2018. Jumlah proposal yang lolos tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 26 proposal.
Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT memberikan apresiasi terhadap pencapaian yang diraih dosen UM Magelang di bidang dharma penelitian dan pengabdian. Menurut dia, tugas dosen tidak hanya berkutat pada transformasi ilmu kepada mahasiswa.
“Namun juga harus berkontribusi kepada masyarakat dan juga bangsa melalui karya penelitian dan kegiatan pengabdian yang dilakukan,” ujar Eko.
Eko yang telah menjabat rektor pada periode kedua itu berkomitmen untuk mensupport kegiatan dharma penelitian dan pengabdian. Serta, pengamalan Al Islam Kemuhammadiyahan yang dilakukan dosen UM Magelang. Sehingga, dapat meningkatkan performa institusi pada level yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang Dr. Heni Setyowati ER, S.Kp, M.Kes menyampaikan, 32 proposal tersebut terdiri dari 17 proposal penelitian dan 15 proposal pengabdian. Proposal penelitian meliputi skim penelitian desentralisasi sebanyak 14 proposal. Serta, skim penelitian kompetitif nasional sebanyak 3 proposal (1 proposal Penelitian Disertasi Doktor, 1 Proposal Penelitian Kerjasama Luar Negeri, dan 1 proposal Penelitian Strategi Nasional Konsorsium).
Heni merinci, dana senilai Rp 2,8 Miliar yang dikucurkan Dikti tersebut digunakan untuk dana pengabdian senilai Rp 1,1 Miliar. Dana penelitian desentralisasi senilai Rp 1,2 Miliar, serta dana penelitian kompetitif nasional senilai Rp 0,5 Miliar .
Sebagai tindak lanjut dari pencapaian hibah tersebut, LP3M telah mengundang ketua pengusul untuk segera membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) Perubahan. Itu sesuai dengan anggaran yang disetujui DRPM dengan didampingi oleh LP3M.
“Selanjutnya Kami akan melakukan pendampingan secara kontinyu serta koordinasi secara rutin dua bulan sekali. Ini untuk memaksimalkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian agar mencapai target luaran yang dijanjikan,” jelas Heni.