Siedoo.com - Imam Baihaqi S.Pd., M.Pd, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Magelang, Jawa Tengah.
Daerah Opini

Nasionalisme dan Religiusitas, Bagian Penting Nilai Kepahlawanan

KOTA MAGELANG – Makna hari pahlawan yang utama yaitu menjiwai nilai-nilai kepahlawanan. Kita adalah penerus perjuangan, dimana jiwa nasionalisme dan religiusitas menjadi poin penting dalam proses mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Kesungguhan dari para pahlawan dalam mempertahankan negara perlu digarisbawahi. Nilai-nilai kepahlawanan inilah yang harus ditekankan pada siswa sejak usia dini mereka.

Karena penjajahan saat ini bukan lagi dilakukan secara fisik, namun sudah merambah secara non fisik. Terutama penjajahan secara ekonomi dan budaya yang sudah mulai terasa walau secara perlahan.

Sehingga disitulah poin perjuangan dimulai, mulai dari hal sederhana seperti cinta tanah air Indonesia. Sudah saatnya siswa dibina menjadi pejuang bangsa. Perjuangan para pahlawan di era dulu dan era saat ini notabene sama, yaitu sama-sama berjuang demi bangsa, namun dengan cara berbeda.

Berbicara tentang cinta tanah air, bagi siswa yang terpenting adalah belajar dengan baik. Dimana pada akhirnya siswa yang kelak akan menjadi penerus bangsa ini dapat mengolah segala kekayaan Indonesia. Sehingga diharapkan Indonesia memiliki produknya sendiri yang secara bersih merupakan karya anak bangsa.

Perjuangan pahlawan dalam memajukan bangsa perlu ditiru oleh para siswa. Jangan biarkan negara dijajah kembali. Karena penjajahan saat ini lebih condong pada penjajahan ekonomi dan budaya. Dimana teknologi merupakan salah satu tantangan terberatnya.

Untuk mempertahankan moral para siswa, Sekolah Menengah Pertama di Kota Magelang memiliki kebiasaan Gerakan Literasi Suci (Geli Suci). Kebiasaan ini dilaksanakan setiap pagi hari sebelum memulai pembelajaran. Siswa dan guru dihimbau untuk melakukan pembiasaan membaca kitab suci sesuai dengan agama masing-masing.

Hambatan-hambatan dalam nasionalisme saat ini juga beranekaragam, terutama karena pandemi yang sedang terjadi. Adanya pembatasan dalam interaksi maupun sosialisasi, terbatasnya gotong royong, itulah yang menjadikan tantangan nasionalisme menjadi lebih besar.

Baca Juga :  'Sesumur, Sekasur, Sedapur' Jadi Elemen Dasar Pendidikan Politik

Sehingga solusi yang dapat ditawarkan dalam kondisi ini adalah dengan memaksimalkan peran keluarga. Keluarga dan lingkungan harus mengambil alih peran sekolah, dimana perlu mendidik anaknya dengan moral-moral yang seharusnya diterapkan di sekolah.

Perayaan hari pahlawan kali ini diadakan upacara virtual dengan menyimak dr TV atau YouTube Channel Kemensos RI. Kemudian pada pukul 08.15 WIB seluruh petugas dinas, guru dan karyawan dihimbau untuk mengheningkan cipta selama kurang lebih 60 detik.

Pada 24 November Dinas Pendidikan akan mengadakan lomba berkaitan dengan pembinaan karakter dan nasionalisme, seperti lomba baris berbaris, vokal grup, wide game, dan pidato. Lomba-lomba ini ditujukan oleh seluruh sekolah SMP Negeri dan swasta di Kota Magelang. Pelaksanaannya sendiri akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Magelang.

Pesannya walaupun dengan segala keterbatasan karena pandemi ini, kita perlu memaksimalkan pendidikan karakter dan nasionalisme. Karena pada dasarnya nasionalisme dan religiusitas juga bagian dari pendidikan karakter. (prokompim/kotamgl) (Siedoo)

 

*Imam Baihaqi S.Pd., M.Pd.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Magelang, Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?