JAKARTA – Kolaborasi merupakan hal penting dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha. Kolaborasi antara generasi muda dan generasi tua misalnya, dapat membawa dampak yang baik jika dapat dilakukan.
“Generasi muda dapat memberikan ide-ide baru pengembangan produk dan memberikan ide mengenai perilaku dan keinginan konsumen. Sedangkan generasi tua yang lebih berpengalaman dapat memperkuat di bagian produksi dan pemasaran melalui jaringan yang telah ada,” kata Muhammad Ravie, salah satu pelaku usaha.
Ia menyampaikan itu saat mewakili pelaku usaha muda di talkshow online. Bersama dengan narasumber membahas seputar kolaborasi yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak sebagai langkah konkrit mendukung kemajuan UMKM, terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Acara itu berkaitan dengan Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bersama Kampus Bisnis Umar Usman meluncurkan Damping Inkubator Bisnis secara online. Program ini merupakan kelanjutan dari kompetisi bisnis yang telah berlangsung sebelumnya, yang diikuti lebih dari 200 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Lily Jasmine, Direktur Kampus Bisnis Umar Usman menyampaikan bahwa dengan kondisi penyebaran pandemi Covid-19 sampai saat ini mengalami kenaikan kembali berdampak pada sektor ekonomi tak terlepas sektor UMKM. Kebijakan pemerintah akan kembali dikeluarkan dan memungkinkan adanya pembatasan aktivitas masyarakat.
“Sehingga menjadikan ruang gerak UMKM menjadi semakin sedikit,” jelasnya.
Menurut dia, dengan kondisi ini mau tidak mau UMKM perlu kembali melakukan adaptasi. Diantaranya melalui program yang sudah dirancang bersama Danone Indonesia.
“Kami berharap menjadi wadah berkembangnya inspirasi dan pengetahuan baru bagi pelaku UMKM agar dapat survive dan berkembang melalui akses pelatihan, pendampingan, bahkan peluang kolaborasi yang disediakan,” tambah Lily.
Sesi talkshow dipandu Nur Asni Gani, Dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta, menghadirkan beberapa narasumber. Yaitu, Christina Agustin, Asisten Deputi Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Karyanto Wibowo, Sustainable Director Danone Indonesia, Roy Baskoro, Ketua Komunitas Fokus UMKM dan Muhammad Ravie, Founder Rafin’s Snack dan juga alumni Kampus Bisnis Umar Usman Bersama.
Pada paparannya Christina Agustin menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM terus mendukung segala upaya dan program-program untuk mengembangkan UMKM di Indonesia. Berbagai program dari pemerintah dilakukan dari hulu sampai ke hilir dan terus membuka peluang-peluang kolaborasi.
“Mendorong terbentuknya inkubator bisnis, agar UMKM di Indonesia bisa bersaing dan dapat memberikan dampak yang lebih luas pada skala nasional,” jelasnya.
Ia pun mengimbau kepada para peserta agar terus bersemangat dan memiliki keyakinan yang kuat. Itu untuk meluaskan usahanya, serta jangan pernah merasa lelah untuk mencari ide ide baru.
“Serta mencari pengetahuan baru tentang dunia wirausaha,” tambah Christina.
Dalam pemaparannya, Karyanto Wibowo menjelaskan bahwa UMKM harus dapat naik kelas. Untuk menaikkan bisnis agar bisa terus sustain, pelaku usaha harus benar-benar memperhatikan dan meningkatkan kualitas produk atau kualitas service. Terutama jika ingin berorientasi ekspor.
Roy Baskoro dalam paparannya menyatakan, perubahan kondisi yang dihadapi masyarakat saat pandemi, menuntut pelaku UMKM melakukan 3 hal penting. Yaitu pererat silaturahmi dengan komunitas, memperluas jejaring antara komunitas UMKM, serta mencari mentor pendamping.
Usai perbincangan yang berlangsung secara hangat, acara dilanjutkan dengan kick-off dimulainya program Damping Incubator Bisnis. Serta, diikuti pengumuman 7 peserta yang berhasil lolos dan menjadi tenant yang akan mendapatkan program inkubasi selama 6 bulan kedepan bersama dengan para coach bersertifikasi. (Siedoo)