TEMANGGUNG – Anak-anak zaman now, cenderung lebih dekat dengan gadget. Hal ini membuat anak kemudian lebih individual jika dibandingkan dengan permainan tradisional yang mengedepankan kebersamaan dan keceriaan.

Keadaan itulah yang mendasari para pemuda asal Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucang, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah untuk menentang fenomena ini. Caranya, yaitu mengenalkan permainan tradisional dengan bahan yang ada di sekitar.

Para pemuda yang lebih akrab disebut “Anak Aren” ini mencoba mengenalkan pohon aren, dari akar sampai ujung. Beserta fungsi-fungsi pohon aren dan memberikan keterampilan membuat kerajinan dari bahan baku yang ada di pohon aren tersebut.

“Anak Aren” kedatangan tamu dari Kelompok Bermain Aisyiyah Kalibanger Gemawang untuk belajar bagaimana mengenal pohon aren. Dan, membuat kerajinan dari bahan yang ada di pohon aren. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Dusun Kedopokan, Tlogopucang, Temanggung .

Alvan, salah satu dari team “Anak Aren” menyampaikan bahwa antusias anak-anak untuk belajar sangat tinggi. Itu dilihat dari keceriaan yang mereka munculkan, dan semangat mereka mengikuti arahan dari para instruktur.

“Tema yang kami ambil memang khusus tentang aren. Karena di desa kami, Tlogopucang, khususnya di dusun Kedopokan ada ratusan pohon aren,” jelasnya.

Sementara mata pencaharian masyarakat yaitu sebagai petani gula aren. Sehingga, Anak Aren menginisasi bagaimana mengenalkan semua tentang aren, gula aren, kolang kaling, dan kerajinan yang bisa dibuat dari pohon aren.

“Ini sebagai wisata edukasi untuk khalayak,” jelas Alvan.

Ungkapan itu juga diiyakan salah satu guru dari Taman Bermain, Ema. Anak-anak dinilai sangat semangat dan ini bisa menjadi pembelajaran yang tidak didapatkan di sekolah.

“Anak-anak jadi tahu tentang gula aren, dan berbagai macam kerajinan yang bisa dibuat dari aren tersebut,” ujar Ema, di sela-sela pembuatan kerajinan membuat bentuk keris dari daun aren.