MAGELANG – Bertempat di Gedung Moch Lily Rochli, Akademi Militer Magelang digelar Seminar Nasional Akmil 2020, Rabu (23/9/2020). Seminar yang ditayangkan langsung secara live streaming ini menggunakan platform Zoom Meeting dan YouTube. Seminar ini mengusung tema “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia”.
Pada seminar kali ini menghadirkan pembicara nasional yang berkomptenen di bidangnya. Dengan Keynote Speaker Meutya Viada Hafid, M.I.Pol, Ketua Komisi I DPR RI, narasumber yang dihadirkan Prof. Mahfud Sholihin, Guru Besar Ilmu Akuntansi UGM. Juga Dr. H. Ahmad Wijayanto, Dosen Antropologi UGM.
Selain itu hadir pula Deputi Bidang IV Koord Hanneg Kemenpolhukam RI, Mayjen TNI Rudiato. Juga Dokter Spesialis Paru RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dr. Ika Trisnawati, M.Sc, Sp.PD-Kp. Seminar menjadi lebih hidup dengan dipandu moderator Naisa Rosalia, S.Sos, M.Si, penyiar TV dan dialog TVRI Jateng.
Dalam seminar itu Gubernur Akmil Mayjen Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos, M.Tr.(Han) menyampaikan pengantarnya secara virtual dari Tarakan, Kalimantan Utara. Dalam pengantarnya Gubernur Totok menyampaikan tema seminar yang diangkat sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini dalam berjuang bersama. Yaitu untuk mengatasi pandemi menuju Indonesia sehat, ekonomi kuat dan Indonesia maju.
Mayjen TNI Totok Imam memaparkan, ketahanan pribadi yang kuat menjadi fondasi dasar dalam membangun ketahanan nasional dan pandemi Covid-19 secara parsial menyerang ketahanan pribadi. Di mana pada perkembangannya berdampak luas hingga berpengaruh terhadap Ketahanan Nasional.
“Hal ini membutuhkan perhatian serius dan sinergi nasional dari semua komponen bangsa Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya Gubernur Akmil menguraikan sasarannya dari seminar ini, Indonesia akan bebas dari pandemi Covid-19, masyarakat sehat, bangkitnya kekuatan ekonomi, bidang sosial budaya dan pertahanan keamanan. Yang mampu mewujudkan ketahanan nasional Indonesia maju,” lanjutnya.
Mengakhiri sambutannya Gubernur Akmil berharap semoga dalam Seminar Nasional ini dapat menghasilkan kajian pemikiran sebagai masukan positif kepada Akademi Militer.
“Sebagai lembaga pendidikan militer dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara,” pungkasnya.
Narasumber pertama Prof. Mahfud Sholihin, menyampaikan Implikasi Pandemi Covid-19 yang terus memburuk telah menyebabkan pukulan yang berat bagi perekonomian Indonesia. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan meredam dampak ekonomi, namun data-data terkini masih menunjukkan kondisi yang belum stabil dan penuh ketidakpastian.
Sistem ketahanan nasional perlu untuk selalu ditinjau dan diperkuat guna meredam guncangan ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi. Sistem ketahanan ekonomi yang kuat dapat menjamin negara untuk segera pulih dari krisis. Dengan kondisi yang sudah digambarkan di atas, maka bangsa Indonesia harus betul-betul mengamalkan Pancasila.
Selanjutnya, Dr. H. Ahmad Wijayanto menguraikan “Warisan dan Kearifan Budaya”, yakni sebuah ide besar yang harus disosialisasikan adalah semangat dalam menjalani kehidupan dan jaga kesehatan untuk kebaikan hidup di masa depan.
“Munculnya virus Corona baru dalam abad ini bakal melahirkan jejak baru kebudayaan bangsa ini dan cara masyarakat global membangun peradaban baru. Sebelas tembang macapat yang menggambarkan perjalanan kehidupan manusia. Yakni: Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung,” urainya.
Selanjutnya narasumber Mayjen TNI Rudianto menyampaikan, untuk mendukung pemerintah, perlu adanya masyarakat untuk mengambil bagian melalui peningkatan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media (pentahelix) perlu bersatu dan terpadu dalam penanganan Covid-19.
“Guna menumbuhkan ekonomi, masyarakat diharapkan tidak konsumtif, cinta produk dalam negeri, belanja produk lokal, harus sadar dan mau bercocok tanam, berkebun, sehingga ada resilience ketahanan pangan” ujarnya.
Narasumber berikutnya dr. Ika Trisnawati menekankan, bagaimana meningkatkan sistem imun tubuh, yang pertama hindari stres. Stres yang tidak terkendali dan berkepanjangan akan meningkatkan hormone kortison.
“Dalam jangka panjang akan menurunkan kekebalan sistem imun. Kemudian hindari rokok dan alkohol, asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem imun,” terangnya.
Dalam seminar tersebut, ketua APINDO Dr. Hariyadi Sukamdani, M.M. sebagai penanggap utama. Seminar nasional tersebut dihadiri oleh para Pejabat Distribusi Akmil, Taruna dan Taruni Akmil, serta para perwakilan Mahasiswa Magelang, Jogja dan Semarang. Sementara secara daring hadir Taruna/Taruna AAL, AAU dan Akpol. (Siedoo)