MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang telah bekerjasama dengan hampir seluruh perusahaan BUMN di Indonesia. Kerjasama ini menjadi modal besar UB dalam mengembangkan SDM baik bagi mahasiswa ataupun dosen di masa mendatang.
Praktik kerja magang mahasiswa di perusahaan atau industri BUMN menjadi modal besar UB dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Program magang yang tercipta dari sebuah kerjasama antara institusi pendidikan dan industri akan menjadi modal besar bagi UB. Demikian dikatakan Rektor UB Prof.Dr.Ir. Nuhfil Hanani dalam Webinar “Sinergitas Perguruan Tinggi dan BUMN Dalam Menyongsong Kampus Merdeka”, Kamis (30/7/2020).
BUMN sendiri, sejak tahun 2018 hingga 2020 telah membuka PMMB atau Program Magang Mahasiswa Bersertifikat yang telah diikuti sebanyak 16.648 mahasiswa dari 337 perguruan tinggi di Indonesia sejak tahun 2018 hingga 2020. (ub.ac.id, 30/7/2020)
Dikatakan Meneteri BUMN Erik Thohir, BUMN akan terus membantu sinergitas antara industri dan perguruaan tinggi. Memberikan masukan kurikulum, memberikan kesempatan praktik bekerja dan meningkatkan kualitas. Hal itu yang ditawarkan Erik ke UB, mungkin akan dicoba satu dulu kerjasama dengan salah satu yang jadi unggulan di UB. Apakah itu di teknologi, di kesehatan atau di bidang lain. Dengan kerjasama yang terfoksukan akan bisa terlihat impact-nya.
“Nah nanti dari Pak Rektor silahkan pilih dan kita akan bentuk tim supaya industri dan perguruan tinggi berjalan sehingga bisa tercipta ekosistem yang baik,” kata Erik Thohir.
Erik menambahkan bahwa dengan sinergitas yanng terbentuk antara perguruan tinggi dan industri, maka ketergantungan dalam bidang pangan, kesehatan, dan teknologi bisa dikurangi.
Ketua Pelaksana Faishal Aminuddin mengatakan bahwa program magang mahasiswa di industri menjadi salah satu bentuk penerapan Kampus Merdeka. Yang bisa dibangun antara perguruan tinggi dan dunia usaha.
Faisal melihat Kampus Merdeka merupakan sesuatu yang baru mahasiswa yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan bakat secara mandiri.
Sebagai contoh, magang dan hubungannya dengan dunia industri dan universitas bisa lebih fleksibel. Di mana ada pola rekrutmen yang jelas, prodi yang bisa didevelop sehingga menunjang kawasan tertentu, baik dalam bentuk kerjasama riset ataupun orientasi produk.
“Pendidikan harus dianggap investasi BUMN sebagai mitra strategis mulai kurikulum, praktik kerja, dan mencari kerja. Sinergitas kampus bukan hanya profit tapi juga keuntungan bagi regenerasi SDM jangka panjang,” kata Faishal. (Siedoo)