Siedoo.com - Kolaborasi perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia. l foto : ristekdikti.go.id
Internasional

Perguruan Tinggi di Indonesia dan Malaysia Kerja Sama Meneliti Sistem Syaraf

JAKARTA – Beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia menjalin kerja sama. Dua belah pihak bersepakat mengadakan berkolaborasi dalam penelitian di bidang neurosains yang berfokus pada sistem syaraf. Kolaborasi ini diharap dapat berfokus pada pencegahan sekaligus penanganan penyakit syaraf.

Perguruan tinggi tersebut tergabung dalam Indonesia Neuroscience Institute (INI); yang mencakup Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas YARSI, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Federation of Asian-Oceanian Neuroscience Society (FAONS), serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbang Kemenkes).

Lalu untuk Malaysia, tergabung dalam Malaysian Society of Neurosciences (MSN); yang mencakup Universiti Sains Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Putra Malaysia, Universiti Teknologi Majlis Amanah Rakyat (MARA), dan Universiti Malaya.

“Pendekatannya mendorong riset yang sifatnya preventif, walaupun juga mendorong riset yang sifatnya menyembuhkan atau kuratif. Nanti mereka yang tentukan agendanya. tapi yang saya tekankan adalah silakan berkolaborasi,” ungkap Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam rilisnya.

Menteri Bambang berharap kolaborasi ini dapat berjalan berdasarkan target yang disepakati peneliti kedua negara agar kolaborasi ini produktif dalam menghasilkan riset baru.

“Harus jelas targetnya apa dalam waktu tertentu, supaya kolaborasi ini tidak sekadar menjadi ajang saling tahu atau cari informasi, tapi bersama mencapai sesuatu pada waktu tertentu,” harapnya.

Bambang mengungkapkan kerja sama antar negara seperti ini akan menjadi fokus Kemenristek/BRIN selama lima tahun ke depan. Bambang mengungkapkan Kementeriannya akan mendukung pendanaan untuk kolaborasi yang berpotensi produktif dalam menghasilkan riset dan inovasi baru.

“Kita akan memfasilitasi kerja sama seperti ini, baik bilateral antar negara, bilateral antar institusi di lain negara maupun bilateral antar individu, antara yang domestik dan internasional, termasuk pendanaannya,”ungkapnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?