Siedoo.com - Anak sekolah tidak bisa lepas dari jajanan. l foto : liputan6.com
Opini

Musim Hujan Tiba, Waspadai Jajanan Anak

Siedoo, Musim hujan telah mulai berlangsung di wilayah Indonesia. Hal itu mempengaruhi segala aspek kehidupan. Termasuk, masalah kesehatan makanan. Dalam hal ini khususnya jajanan yang sering dikonsumsi anak-anak. Baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.

Memang anak sekolah sulit terlepas dari jajanan keliling. Para pedagang menjajakan makanan dengan berbagai cara atau warna dan jenis makanan beraneka agar menarik anak-anak membeli, meskipun tidak lapar. Karena jajan sudah menjadi suatu kebiasaan, maka lebih sulit bagi anak untuk menolak tidak jajan di sekolah, meskipun sudah membawa bekal makanan dari rumah.

Sebabkan Berbagai Penyakit

Di musim hujan kadang menambah tidak sehatnya jajanan karena prosesnya yang juga sudah tidak sehat. Seperti adanya kandungan bahan berbahaya atau kebersihan makanan yang buruk. Makanan tidak sehat berarti tidak aman dikonsumsi oleh siapa pun terutama anak-anak.

Makanan jajanan yang tidak aman ini dapat menyebabkan anak sakit. Anak bisa mengalami kondisi seperti pusing dan mual, mual-muntah, kram perut, kram otot, lumpuh otot, diare, cacat. Bahkan bila kondisi anak sedang dalam kondisi buruk mungkin bisa menyebabkan hal lebih fatal.

Perhatikan Faktor Pemicu Makanan Tidak Sehat

Dengan seriusnya bahaya yang mengancam anak-anak, maka penting memperhatikan faktor-faktor yang membuat jajanan mejadi tidak sehat. Faktor-faktor yang menyebabkan jajanan anak menjadi tidak sehat yaitu: cemaran mokroba, bahan kimia, bahan berbahaya, dan penyedap rasa.

Cemaran oleh mikroba bisa terjadi karena kondisi kebersihan dan sanitasi penjual makanan yang buruk alias tidak higienis. Faktor pengaruh bahan kimia bisa terjadi karena kondisi lingkungan hidup yang sudah tercemar, seperti polusi dan limbah. Jajanan terbuka mudah terpapar sinar matahari, hujan, debu, serta asap kendaraan bermotor.

Baca Juga :  Kroket Singkong ala Mahasiswa UNY

Faktor bahan berbahaya karena penyalahgunaan bahan berbahaya tersebut. Dalam hal ini, hampir bisa dipastikan bahwa produsen atau pedagang jajanan itulah yang tidak bertanggung jawab. Bahan-bahan yang kerap ditemukan pada jajanan anak adalah boraks, formalin, rhodamin B dan methanol yellow (pewarna tekstil).

Untuk mengantisipasi faktor ini, waspadai makanan atau minuman dengan warna yang terlalu mencolok atau cerah. Selain penggunaan bahan pengawet dan pemanis, sering jajanan dibuat menggunaan bahan penyedap yang berlebihan. Hal ini, selain bisa berdampak buruk bagi pencernaan, juga bisa membuat anak menjadi ketagihan.

Antisipasi Dini dengan Cara Sederhana

Banyaknya faktor yang membuat jajanan tidak sehat di atas, kemudian bagaimana cara mengetahuinya? Apakah bisa diantisipasi? Pendektesian paling mudah adalah dengan harganya. Makanan yang terlampau murah untuk ukurannya, bisa jadi mengandung bahan pangan sintetis berlebihan.

Selain itu perlu mengantisipasi agar menemukan makanan atau pangan jajanan yang sesuai. Yaitu yang aman, bermutu, dan bergizi. Maka perlu dilakukan beberapa tips memilih pangan jajanan.

Beberapa tips tersebut adalah: pilih jajanan yang aman, perhatikan kebersihan (makanan, penjual, tempat dan lingkungannya), perhatikan warna, rasa, dan aroma makanan, dan baca cermat label kemasan. Maksud pembacaan label ini untuk makanan kemasan, agar tahu kandungan bahan dan tanggal kadaluwarsanya.

Jangan lupa tetap mengutamakan makanan bergizi, sehat, dan aman untuk anak-anak. Sehingga tidak sekedar suka atau kenyang, namun agar memiliki manfaat menyehatkan, bukan sebaliknya. (*)

Narwan Siedoo

Apa Tanggapan Anda ?