MAGELANG -Untuk meningkatkan minat berolahraga, FORMI (Forum Olahraga Rekreasi) Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menggelar lomba olahraga tradisional bagi pelajar Kota Magelang. Terdapat 580 pelajar mengikuti lomba olahraga tradisional yang digelar di Lapangan Disporapar.
Ketua Umum FORMI Provinsi Jawa Tengah Rakun menjelaskan, lomba olahraga tradisional tersebut sebagai bentuk tidak lanjut tes kebugaran jasmani. Kota Magelang merupakan salah satu dari 10 Kota/Kabupaten yang terpilih untuk melaksanakan lomba olahraga tradisional.
“Kota/Kabupaten yang menggelar lomba olahraga tradisional adalah Kabupaten Semarang, Kudus, Grobogan, Banyumas, Batang, Demak, Temanggung, Rembang dan Kota Pekalongan,” jelasnya.
Menurut Rakun, lomba olahraga tradisional dipilih untuk melaksanakan program kebugaran jasmani karena olahraga trasisional bentuk olahraga yang murah. Selain itu juga mengandung filosofi olah seni dan rasa yang perlu dilestarikan.
“Olahraga ini sangat murah meriah, menyehatkan dan menyenangkan,” katanya.
Uji coba lomba dilakukan kepada para pelajar tingkat SMA dan SMK. Hal ini karena menurut hasil survei yang menyebutkan bahwa, jika tingkat partisispsi pemuda pada olahraga sangat kurang.
“Sementara ini baru pemuda saja. Jika uji coba ini berhasil maka akan ditingkatkan dari mulai usia dini hingga usia lanjut,” tambahnya.
Rakun, meyakini jika olahraga merupakan indikator gaya hidup sehat. Karena itu melalui lomba ini diharapkan partisipsi masyarakat untuk meningkatkan kebugaraan meningkat.
“Harapannya banyak orang gerak, maka banyak orang tertarik untuk hidup sehat. Sekarang bisa dilihat banyak orang yang akan tertarik untuk hidup sehat dan bugar,” imbuhnya.
Kepala Disporapar Kota Magelang Jarwadi menyambut baik lomba olahraga tradisional tersebut. Menurutnya lomba olahraga tradisional sangat bagus untuk meningkatkan kebugaran.
“Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat, karena dapat membudayakan kebugaran dalam diri pemuda. Selain itu, mengembangkan kearifan lokal melaui olahraga tradisonal,” katanya.
Ada lima jenis yang diperlombakan yaitu egrang, balap karung, terompah panjang, dagongan dan tarik tambang. Lomba itu dibagi antara putra dan putri.
“Setiap sekolah mengirimkan 20 siswanya untuk mengikuti 5 jenis lomba,” jelasnya.
Faza, salah satu peserta yang mengikuti lomba egrang mengaku antusias. Permainannya dinilai seru.
“Seneng, licin jadi harus hati-hati kalau tidak bisa jatuh. Permainannya sangat seru menguji keseimbangan,” tutur siswa kelas XI Muhammadiyah Kota Magelang.