Siedoo.com - Bangunan IAIN Ambon ikut terkena dampak gempa. l foto : kemenag.go.id.
Daerah

Terdampak Gempa, Tak Hambat Alih Status IAIN Ambon Menjadi UIN

AMBON – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon terdampak gempa berkekuatan megnitudo 6,5 pada 26 September lalu. Sejumlah bangunan rusak seperti gedung rektorat, auditorium, dan gedung perpustakaan. Meski begitu tidak menyurutkan semangat untuk bertranformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Rektor IAIN Ambon, Hasbullah Toisuta mengatakan, peristiwa tersebut pada prinsipnya tidak menghambat proses alih status IAIN Ambon menjadi UIN. Bahkan, saat ini, IAIN Ambon juga sedang mempersiapkan pengembangan kampus dari berbagai aspek seperti pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), perluasan akses, pengembangan sistem informasi, maupun pengembangan lahan baru, sebagai bagian dari rencana alih status.

“Sebenarnya bukan hanya civitas akademika IAIN Ambon yang bersemangat terhadap alih status ke UIN, tapi juga ini menjadi mimpi seluruh masyarakat Maluku,” kata Hasbullah Toisuta dilansir dari kemenag.go.id.

“Mahasiswa dan segenap civitas IAIN Ambon umumnya tentu mendukung penuh perjuangan menuju UIN ini,” tambahnya.

Alih status IAIN Ambon menjadi universitas juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah, DPRD, ormas-ormas keagamaan, beserta stakeholders lainnya.

“Semoga segala upaya yang kita lakukan mendapat jalan yang terbaik, ada hikmah baik dibalik gempa dan tanah longsor ini,” tandasnnya.

Menurut Hasbullah Toisuta, transformasi IAIN Ambon menjadi Universitas terus berjalan. IAIN Ambon dan 10 IAIN lainnya, sudah menyampaikan presentasi pada 23 September lalu. Dari 11 IAIN tersebut, sembilan di antaranya dinyatakan memenuhi persyaratan, termasuk IAIN Ambon.

“Sekarang proposalnya sudah ada di bagian Biro Ortala Kemenag, menunggu diproses selanjutnya,” tegasnya.

Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag telah meninjau dan mendata sejumlah infratruktur keagamaan terdampak gempa dan lonsor di Provinsi Maluku. Tim yang dipimpin Kepala Biro Umum Setjen Kemenag RI Syafrizal tiba di Kota Ambon pada Kamis (3/10/2019) pagi. Mereka lansung meninjau Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Maluku di Kota Ambon.

Baca Juga :  Pengusaha Diajak Bangkit dari Krisis di Masa Pandemi

Kanwil Kemenag Maluku yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin Kota Ambon ini tampak mengalami kerusakan cukup parah. Sejumlah bagian dinding bangunan retak dan platform atap banyak yang roboh.

“Tidak ada korban jiwa dari ASN dan pegawai Kemenag Maluku saat terjadinya gempa,” ujar Kakanwil Kemenag Maluku Fesal Musaad.

Usai mendata sejumlah bangunan yang rusak, Syafrizal bersama rombangan melanjutkan peninjauan ke kampus IAIN Ambon di Jalan Dr.H.Tarmizi Taher, Kebun Cengkeh, Kota Ambon. Gedung Rektorat, auditorium, dan gedung perpustakaan IAIN Ambon rusak parah terdampak gempa dan tanah lonsor.

“Aktivitas di gedung-gedung tersebut sudah dikosongkan lantaran sewaktu waktu bisa roboh karena kondisi tanah yang labil dan kerusakan cukup parah. Akibat gempa seorang pegawai kami meninggal dunia tertimpa reruntuhan gedung,” kata Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisuta.

Syafrizal menyampaikan, kunjungan Tim Tanggap Darurat Kemenag ke Provinsi Maluku untuk memastikan keluarga besar Kemenag yang terdampak bencana gempa dan tanah lonsor.

“Insya Allah, kami nanti akan menberikan bantuan tali asih yang berasal dari ASN Kemenag se Indonesia. Dana yang sebelumnya terkumpul untuk korban bencana NTB dan Palu mencapai Rp 32 miliar dan yang sudah disalurkan sekitar Rp 30 miliar,” kata Syafrizal.

Selain IAIN Ambon, Tim Tanggap Darurat Bencana Kemenag juga meninjau infrastruktur MAN I Kota Ambon, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Gereja Bethel Indonesia (GBI), MAN 1 Tulehu, Madrasah Ibtidaiyah, Gereja Damai Protestan Maluku, Mesjid An Nur, Dusun Tanjung Air Panas dan Pesantren Al Anshor. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?