MAGELANG – Tidak hanya mengenalkan materi pendidikan semata, SMP Islam Terpadu (IT) Ihsanul Fikri Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga membuka wacana internasional. Siswa – siswi diperkenalkan wawasan tentang dunia internasional melalui acara talkshow “International Class”. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari jeda penilaian Tengah Semester I.
Kegiatan International Class yang dilaksanakan di GOR Haji Asyari ini, mendatangkan narasumber Houji Houjiev dari Tajikistan. Kegiatan itu diikuti oleh siswa-siswi kelas 7 dan 8.
Dengan adanya International Class diharapkan siswa mengetahui wawasan global, yakni tentang berbagai perkembangan dunia Internasional. Mulai dari segi pemerintahan, pendidikan, maupun adat budayanya.
“Kami mengadakan kegiatan International Class sebenarnya ingin memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia luar. Kita perlu membuka wawasan tentang negara-negara di dunia ini, tidak hanya Indonesia. Paling tidak supaya anak termotivasi untuk go international,” tutur Suparman,S.Pd,
Ketua Panitia International Class.
Houji Houjiev merupakan seorang mahasiswa UGM dari Tajikistan. Kurang lebih selama 2 pekan ini, ia berkuliah di Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Saat penyampaian materi, ia menggunakan bahasa Inggris. Sehingga, dibantu Suparman, guru bahasa Inggris untuk menerjemahkan kepada anak-anak.
Materi yang disampaikan Houji sangat menarik. Ia memperkenalkan negara Tajikistan dari budaya, tempat wisata, makanan, pendidikan, maupun sistem pemerintahan di sana.
Ia memberikan motivasi kepada anak-anak tentang pentingnya belajar. Bahkan ia berharap anak-anak bisa belajar bahasa Tajikistan dan menuntut ilmu di Tajikistan.
“Materinya cukup menarik, tapi agak kurang paham dengan bahasa yang digunakan. Alhamdulillah diterjemahkan Pak Suparman, jadi agak terbantu,” ucap salah satu peserta International Class, Fathi Sholahudin.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama pembicara dan peserta International Class beserta guru SMP IT Ihsanul Fikri.
“Saya berharap kalian bisa belajar bahasa dan bisa menuntut ilmu di Tajikistan,” ujar Houji. (Siedoo)