Siedoo.com - Pengenalan alphabet untuk meningkatkan krrativitas belajar anak usia dini. | foto : Humas UNY
Inovasi

Tingkatkan Kreativitas Belajar Anak, Mahasiswa UNY Ciptakan Metode Alphabet

Siedoo, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat produk pendidik, pembelajaran interaktif pengenalan alphabet. Pengenalan alphabet merupakan pengenalan literasi dasar untuk anak usia dini yang menekankan pada pola pembelajaran yang interaktif dengan menggunakan media pembelajaran agar belajar lebih menyenangkan, efektif, dan efisien.

Untuk memudahkan pengenalan alphabet tersebut, sekelompok mahasiswa UNY merancang pengenalan alphabet untuk meningkatkan kreativitas belajar anak usia dini. Pengenalan alphabet ini diimpelementasikan agar dapat memberantas buta aksara, mengembangkan kecerdasan bahasa dengan menyenangkan, lebih efektif, anak-anak semangat untuk belajar dan materi pembelajaran tersampaikan kepada anak-anak dengan mudah.

Para inovator itu adalah Alif Nurrahman, Prodi Teknologi Pendidikan, Tri Wahyuni Prodi Pendidikan Luar Sekolah, Nawa Prasetyo Prodi Pendidikan Teknik Elektro serta Neneng Thoyyibah dan Bondan Raharjo Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika. Mereka mengenalkan alphabet pada siswa usia dini dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR).

“Dengan PAR suasana belajar akan lebih menyenangkan dan menambah semangat belajar anak dalam mengenal warna, suara, huruf, jika dalam proses belajar menerapkan visualisasi yang menarik,” kata Alif Nurrahman.

Sesuai dengan sifat dasar manusia, dimana proses belajar akan lebih mudah dan lebih cepat mempelajarai sesuatu dalam bentuk visual-verbal.

“Begitupun media permainan yang kami implementasikan didesain secara menarik dengan memadukan belajar dan bermain menjadi satu dengan sentuhan teknologi,” jelas Alif.

Untuk diketahui, kemampuan literasi sangat penting karena dapat menentukan keberhasilan di sekolah. Kemampuan ini erat dengan cara membaca dan menulis Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lingkungan siswa harus mendukung adanya gerakan literasi, baik dari orang tua, guru, dan masyarakat.

Literasi dapat didukung dengan adanya lingkungan literasi berupa bermain dengan huruf balok, membaca dongeng, menonton video pembelajaran, menyimak dongeng, dan memfasilitasi media. Dengan demikian materi-materi yang disampaikan akan dengan sendirinya lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak.

Baca Juga :  Ciptakan Alat Peraga Inovatif, Guru Ini Berkesempatan Belajar ke Belanda
Mahasiswa UNY kenalkan alphabet dengan cara khusus. | foto : Humas UNY

Tri Wahyuni menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan di TK Islam Al-Qur’an desa Sidoharjo, Madigondo, Samigaluh, Kulon Progo. Media pembelajaran yang tersedia masih sangat minim. .

“Media pembelajaran sederhana yang ada tidak sedikit yang sudah rusak termakan oleh waktu,” kata Tri Wahyuni.

Untuk itu, diperlukan penanaman sejak dini belajar sambil bermain menggunakan media pembelajaran modern agar belajar jadi menyenangkan. Menurut Nawa Prasetyo, kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pada warga, dilanjutkan dengan pengenalan bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk media pengenalan alphabet.

“Bahan alam berupa daun, tanah liat dan lidi tersebut digunakan untuk membuat alphabet,” kata Nawa.

Dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan medianya, caranya daun dan lidi dipotong kemudian dibentuk menyerupai huruf alphabet dan ditempelkan diatas kertas HVS. Media alam tanah liat dibentuk menyerupai hewan atau buah- buahan. Tanah liat yang telah dibentuk diberi awalan alphabet seperti contoh “P” untuk pisang.

Agar lebih menarik dapat diwarnai dengan cat warna dan diberi penghias gliter. Lalu dilakukan pengenalan alphabet dengan media Alphabet Book Smartkids. Produk ini dikenalkan guna membantu guru dalam mengenalkan alphabet pada anak usia dini.

Didalam media pembelajaran tersebut terdapat pengenalan alphabet dengan cara pencocokan alphabet kapital dengan kecil dan variasi tema hewan, buah, dan benda-benda di sekitar. Tahap akhir para mahasiswa mengobservasi dan memberikan pendampingan bagaimana guru dalam mengajar pengenalan alphabeth.

Hasilnya menunjukkan bahwa guru sudah mampu menerapkan hasil pelatihan yang diperolehnya. Hal ini dapat dilihat dari anak yang antusias mengikuti pengenalan alphabet dengan media alam.

Perhatian anak terfokus kepada materi pembelajaran alphabet dan anak menunjukkan kreativitasnya dalam membentuk alphabet berbahan tanah liat, daun, lidi dengan imajinasi masing-masing. Karya ini juga berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tahun 2019. (*)

Apa Tanggapan Anda ?