Siedoo.com - Tim mahasiswa UNY ciptakan sepatu kesehatan bermotif budaya. | foto : Humas UNY
Inovasi Tokoh

Sepatu Cerdas Karya Mahasiswa, Mengedukasi Literasi Budaya

Siedoo, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang sepatu cerdas bernama Smart Shoes. Produk ini dirancang sebagai produk multiguna, yaitu fashion, kesehatan, dan edukasi.

Bahkan Smart-Shoes Application juga merupakan aplikasi edukasi yang dikembangkan dengan basis sistem android pada sepatu kesehatan ini.

“Aplikasi ini akan memuat konten berupa artikel bergambar dan video pendek mengenai wayang dan motif-motif nusantara sebagai salah satu program edukasi pengenalan dan literasi budaya. Juga, sebagai kegiatan pelestarian kebudayaan,” kata salah satu mahasiswa Amaliatul Firdaus.

Produk itu bukan karya perorangan. Inovasi ini merupakan karya dari tim, Nanda Veruna Enun Kharisma dan Solekhawati Prodi PGSD, Amaliatul Firdaus Prodi Pendidikan Akuntansi, Danang Dwiyoga Adimurdaka Prodi Pendidikan Teknik Informatika serta Nur Mahsun Asqalany Ramadhan Pendidikan Bahasa Inggris. Mereka beranggapan bahwa, kesehatan menjadi hal yang penting bagi masyarakat.

Berbagai cara digunakan agar tetap menjadi sehat, diantaranya menggunakan sandal kesehatan itu. Di tangan mahasiswa, sandal kesehatan tersebut diubah menjadi sepatu dengan berbagai nilai tambah, diantaranya bermotif budaya dan terintegrasi dengan android.

Konsumen dari smart-shoes dapat mengakses aplikasi ini menggunakan QR code yang telah tersemat di sepatu sebagai kode akses masuk ke aplikasi smart-shoes ini. Fitur atau konten yang ditawarkan berupa pengetahuan mengenai jenis-jenis batik, wayang, dan unsur motif kebudayaan lainnya.

Dengan fitur yang tersedia, diharapkan konsumen bukan hanya menggunakan sepatu sebagai alas atau fashion. Namun sepatu dapat menjadi awal langkah pelestarian dan pengenalan kebudayaan kepada generasi milenial.

Menurut Nanda Veruna Enun Kharisma, ide membuat sepatu ini, selain untuk refleksi juga sekaligus dapat memperkenalkan budaya Indonesia melalui aplikasi android yang diletakkan pada smart shoes tersebut.

Baca Juga :  Pidato Evaluasi Pembelajaran Kejuruan dari Prof Samsul Hadi, Guru Besar UNY ke-143

“Melalui teknologi QR code yang ditempel pada sepatu dapat ditampilkan berbagai informasi seputar kebudayaan secara audiovisual dengan cara scanning marker atau pemindaian,” kata Nanda.

Sepatu ini juga bermotif budaya nusantara untuk mendukungnya. Solekhawati menambahkan, sebagai sepatu kesehatan tentunya smart shoes juga dilengkapi dengan dengan alas kaki berupa pijat refleksi yang dapat dibongkar pasang (removable).

“Tujuan pemberian alas pijat yang removable adalah supaya sepatu tetap dapat digunakan untuk berkegiatan sehari-hari disamping difungsikan sebagai alat kesehatan,” papar Solekhawati.

Alas kaki sepatu cerdas karya mahasiswa UNY.

Danang Dwiyoga Adimurdaka menjelaskan, bahan yang diperlukan adalah sepatu, alas refleksi yang terbuat dari kayu, pita barcode qr code, cat akrilik, pilox gloss, kartu dan box kemasan. Proses pembuatan produk diawali dari persiapan alat dan bahan serta quality control. Quality control I ditujukan untuk memastikan sepatu dalam kondisi baik.

Selanjutnya pembuatan desain. Desain yang telah jadi kemudian digambar pada sepatu (sketching) lalu dilukis menggunakan cat akrilik. Setelah selesai dilukis, lalu dilakukan finalisasi yang dimulai dengan pengeringan, lalu penyempurnaan lukisan. Motif disemprot dengan pilox gloss supaya tahan lama.

Motif yang digunakan adalah motif kebudayaan seperti batik, wayang, maupun motif budaya lainnya. Motif dibuat dengan memperhatikan komposisi warna yang menarik dan kekinian. Setelah itu alas kaki pijat dipasang lalu ditempel QR code yang telah dicetak pada sepatu dengan cara dijahit.

Kemudian dilakukan quality control II untuk memastikan produk dalam kondisi baik sebelum dikemas. Produk yang telah lolos sortir kemudian dikemas menggunakan box khusus yang elegan dan menarik. Kemasan dilengkapi dengan kartu yang memuat informasi berupa petunjuk perawatan dan identitas produk. Untuk diketahui, karya ini juga berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2019. (*)

Apa Tanggapan Anda ?