Siedoo, Kaum milenial perlu diberikan kepercayaan diri untuk menulis. Mereka harus meyakini bahwa menulis itu penting. Untuk bisa menulis yang bagus itu, perlu banyak membaca.
Demikian ditandaskan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab. “Dan seorang penulis yang baik dan pembaca yang tekun itu adalah investasi terbesar dalam kehidupan,” lanjutnya.
Dengan adanya Festival Literasi Sekolah (FLS), menurut perempuan yang akrab disapa Nana ini, merupakan salah satu narasumber inspiratif dalam diskusi literasi di ajang FLS 2019 jenjang SMA.
Menurut Najwa, FLS mampu menautkan para siswa yang berada di Indonesia bagian barat dan timur, serta memperkuat toleransi dan kolaborasi.
Ia mengimbau peserta FLS 2019 agar terus mengembangkan minat membaca dan menulis dan dapat menyebarkan semangat literasi di daerahnya masing-masing. Ia berharap dengan adanya FLS, Indonesia dapat mencetak generasi yang betul-betul mencintai literasi.
“Pesan saya selalu satu, cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca, cari buku itu. Bangsa yang cinta membaca adalah bangsa yang tingkat literasinya tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, bangsa itu yang akan menjadi bangsa penemu, bangsa yang akan dipenuhi generasi yang punya daya inovasi yang tinggi.
“Kita tidak akan jadi bangsa kelas teri. Kita akan dipenuhi kemampuan untuk bertoleransi dan tidak akan gampang diprovokasi,” kata Najwa.
Untuk menggiatkan literasi di kalangan generasi muda, Najwa mengatakan, salah satunya dengan meningkatkan minat baca melalui aktivitas mereka sehari-hari yakni melalui gawai.
Dengan gawai, mereka dapat mengakses ribuan bahan bacaan melalui aplikasi, salah satunya melalui aplikasi ipusnas milik Perpustakaan Nasional.
“Mereka bisa memanfaatkan telepon genggam bukan hanya untuk bersosial media tetapi juga mendapatkan ilmu pengetahuan lewat akses informasi, akses bahan bacaan berkualitas. Itu bisa dinikmati bukan hanya yang ada di kota-kota besar tapi juga di pelosok,” ungkap Najwa.
Selain memanfaatkan gawai, Najwa berpendapat, akses untuk memperoleh bahan bacaan juga harus tersedia di seluruh pelosok Nusantara.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana desa untuk penyediaan fasilitas pengembangan literasi.
Diakuinya, FLS merupakan wadah yang menarik dalam mengumpulkan anak muda dari seluruh Indonesia untuk saling kenal satu sama lain.
Selain itu, kata Najwa, FLS juga mampu menautkan para siswa yang berada di barat dan timur serta memperkuat toleransi dan kolaborasi.
Najwa Shihab meminta agar pihak terkait terus mengembangkan minat membaca dan menulis generasi muda agar mereka dapat dan bisa menyebarkan minat tersebut di daerahnya masing-masing. (*)