MAGELANG – Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah memiliki 21 program studi yang tersebut di berbagai fakultas. Diantara jumlah itu, ada yang terakreditasi B hingga A. Kampus pun terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para mahasiswanya.
“Saat ini UM Magelang telah memiliki 21 prodi dengan 15 prodi terakreditasi B, tiga prodi terakreditasi A dan tiga prodi masih menunggu visitasi akreditasi,” kata Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT.
Eko menyampaikan itu saat Program Studi (Prodi) Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang mendapatkan akreditasi “B” (Baik) dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Perkumpulan LAM-PTKes Nomor: 0299/LAM-PTKes/Akr/Pro/VI/2019.
Profesi Ners sendiri merupakan gelar yang diberikan bagi Sarjana Keperawatan (S.Kep) yang melanjutkan jenjang pendidikan Profesi Keperawatan. Dengan terakreditasinya Prodi Profesi Ners menjadi B ini, diharapkan dapat memacu para civitas akademika UM Magelang untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya proses akreditasi,” jelasnya.
Sebelumnya, program Profesi Ners Fikes UM Magelang mendapat kunjungan tim assesor dari LAM-PTKes. Mereka terdiri dari para akademisi keperawatan, praktisi keperawatan dan pakar manajemen pendidikan kesehatan yang memahami hakikat penyelenggaraan/ pengelolaan program studi Ners.
Visitasi dilakukan selama dua hari, pada Jumat hingga Sabtu (21-22/06/2019) dengan tiga asesor. Yakni, Dr. Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Mamat Lukman, SKM., SKp., M.Si dari Universitas Padjajaran Bandung dan Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep., Sp.Kep.J dari Universitas Brawijaya Malang.
Prodi Profesi Ners salah satu misi menghasilkan Ners yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berjiwa sosial tinggi dan berwawasan nasional dan global. Ketua Prodi Profesi Ners UM Magelang Ns. Priyo, M.Kep, menjelaskan, jika ada beberapa indikator standar akreditasi dengan memperhatikan dimensi mutu yang merupakan jabaran dari RAISE++. Yaitu, relevansi (relevance), suasana akademik (academic atmosphere), pengelolaan internal dan organisasi (internal management and organization), keberlanjutan (sustainability), efisiensi (efficiency), termasuk efisiensi dan produktivitas.
“Selain itu, ada dimensi tambahannya, ialah kepemimpinan (leadership), pemerataan (equity), dan tata pamong (governance),” jelas Priyo. (Siedoo)
