MAGELANG – Pemimpin di lapangan jangan pernah menangis karena kepanikan serta dilanda kesedihan yang melampaui batas. Ia hanya dibolehkan bersedih bahkan menangis, apabila prajuritnya gugur sebagai pahlawan bangsa.
“Seorang pemimpin tidak boleh kecewa secara berkelanjutan. Karena hal itu kerap kali menghilangkan kesempatan untuk menang dalam pertempuran,” kata Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. A.M. Hendropriyono, S.T., S.H., M.H
Ia mengatakan itu saat pembekalan kepada 1.042 taruna/taruni Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Mereka terdiri dari 971 taruna dan 71 taruni, di Gedung Lily rochli Kesatrian Akademi Militer.
Hadir dalam acara tersebut Gubenur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, Pejabat Distribusi Akademi Militer, para Gumil dan dosen serta Pengasuh Taruna Akmil.
Hendropriyono menjelaskan bahwa, pemimpin yang memiliki semangat berkobar-kobar akan dicontoh dan menjadi teladan bagi anak buahnya. Selain hal tersebut, jiwa yang berkobar-kobar juga sangat diperlukan untuk membangun daya gempur.
“Memastikan kemenangan setelah daya tembak dan daya gerak dilaksanakan. Artinya kemenangan pertempuran secara fisik dapat dicapai, karena kualitas daya gempur,” urainya.
Pada kesempatan itu, Akademi Militer menerima kunjungan Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. A.M. Hendropriyono, S.T., S.H., M.H., dan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr (HAN). Kunjungan kedua tokoh senior di TNI AD tersebut untuk pembekalan kepada taruna/taruni Akmil.
Dalam ceramah pembekalan kepada seluruh taruna/taruni Akmil, Pangkostrad banyak menekankan kiat sukses dan keberhasilan seorang pemimpin. Yaitu, terletak pada niat, sikap, perilaku, pancaran mata, komunikasi, kesiapsiagaan, daya imajinasi, keputusan dan keyakinan.
Sementara itu, Gubenur Akademi Militer, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan bahwa, kunjungan kedua tokoh kali ini memiliki nilai yang sangat strategis. Khususnya bagi taruna/ taruni Akademi Militer sebagai generasi penerus Pimpinan TNI AD dimasa mendatang.
Selain hal tersebut, kunjungan kedua tokoh tersebut juga sangat bermanfaat bagi para taruna/ taruni, karena mendapat kesempatan untuk bertemu, bertatap muka. Serta, mendapat ceramah pembekalan yang dilanjutkan kuliah. (Siedoo)