TEMANGGUNG – Tujuan utama Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) ada tiga. Pertama adalah media silaturahim, untuk menyambut persaudaraan warga Nahdliyin. Kedua, menyiarkan bahwa NU memiliki peran besar untuk memberikan sumbangsih pada kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
“Data yang kami dapat dari Kemeneg RI beberapa bulan lalu, sebanyak 95 persen madrasah di Indonesia swasta. Mayoritasnya adalah milik NU tentu adalah LP Ma’arif. Jelas ini adalah bentuk nyata peran Ma’arif dalam memajukan mutu pendidikan,” kata Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng R. Andi Irawan.
Ia menyampaikan itu saat penutupan Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif XI LP Ma’arif PWNU Jateng di Graha Bumi Pala Temanggung, Kamis (27/6/2019). Andi mengatakan, tujuan Porsema yang ketiga, memberikan media atas bakat dan minat dalam bidang olahraga dan seni.
“Jadi, intinya ada pada nomor satu yaitu menjaga ukhuwah nahdliyah lewat silaturahim,” tegas dia.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa ke depan perlu kegiatan continue berupa penyiapan atlet, baik olahraga dan seni di madrasah dan sekolah. “Penyiapan atlet tidak sekadar saat Porsema, namun harus ada pembinaan continue,” ujar dia.
Dalam Porsema XI ini, mengangkat tema Menuju Generasi Emas Aswaja An-Nahdiyah yang Sportif, Kreatif, dan Berkarakter. Ada tiga kata kunci di sini, yaitu sportif, kreatif dan berkarakter. Dalam olahraga dan seni, membutuhkan sportivitas, kreativitas dan karakter.
“Hal itu kami harap lahir dari Porsema, sesuai basic dari nilai-nilai pesantren,” tandas dia.
Pada Porsema itu, berdasarkan SK Nomor 12/PW.11/LPM/SK/VI/2019 tentang Penetapan Juara 1, 2, 3 Porsema XI Tingkat Jawa Tengah tahun 2019, Juara Umum 1 LP Ma’arif NU Kudus, Juara Umum 2 LP Ma’arif NU Banyumas, Juara Umum 3 LP Ma’arif NU Jepara.
Ketua LP Ma’arif PCNU Temanggung H. Miftakhul Hadi menyampaikan bahwa, kejuaraan bukan tujuan utama kegiatan Porsema. “Yang tidak juara jangan berkecil hati karena Porsema ini tujuannya untuk silaturahmi,” beber dia.
Sementara, Sekda Temanggung Suryono menyampaikan bahwa dipilihnya Temanggung, menjadi wahana sosialisasi kearifan lokal dan wisata Temanggung. “Kami bangga Temanggung menjadi Porsema XI LP Ma’arif PWNU Jateng. Ini merupakan wahana sosialisasi karena Temanggung ini kota kecil, sebagai kota tengah-tengahnya Jawa Tengah, namun dipilih menjadi tuan rumah Porsema,” kata Sekda.
Ia juga mengajak kepada semua peserta Porsema untuk memaknai kesehatan jasmani dan rohani sebagai wahana pembangunan bangsa. Secara resmi, Sekda Suryono menutup kegiatan Porsema pada pukul 10.41 WIB. Kegiatan dilanjutkan penyerahan piala dan penghargaan kepada atlet olahraga dan seni yang juara.
Selain Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng, Ketua LP Ma’arif PCNU Temanggung dan Sekda, hadir juga Tim SC Panitia Porsema Fakhrudin Karmani dan Ziaul Khaq, Wakil Ketua Panitia Porsema Hamidulloh Ibda, Sekretaris Panitia Porsema Abdulloh Muchib, Bendahara Panitia Porsema Ahmad Muzammil dan ribuan peserta se Jateng.
Wakil Ketua Panitia Porsema Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa, dari rekapitulasi perolehan medali, Kudus mendapat 14 emas, 8 perak, dan 5 perunggu. Untuk Banyumas mendapat medali 13 emas, 3 perak, 6 perunggu.
“Sedangkan Jepara mendapat medali 12 emas, 14 perak, dan 3 perunggu,” kata dia.
Penetapan Juara Umum sesuai dengan perolehan medali emas yaitu Kudus. Untuk peringat di bawahnya ada Temanggung, Pati, Batang, Pekalongan, Kota Semarang, Grobogan, Wonosobo dan lainnya. (Siedoo)