Siedoo.com -
Opini

Cara Jitu Atasi Kekurangan Cairan saat Puasa

Siedoo, Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, jelas akan merubah pola harian makan dan minum seseorang. Biasanya kita bisa minum sewaktu kita merasa haus. Namun saat menjalankan ibadah puasa, waktu kita sangat terbatas antara Maghrib hingga imsyak saja, masih dikurangi waktu tidur.

Waktu buka puasa yang sangat berdekatan dengan waktu shalat Maghrib diteruskan shalat Isya, tarawih dan tadarrus ba’da Isya, kadang mengurangi jumlah asupan minuman harian seseorang.

Tubuh yang terdiri dari 80% nya adalah cairan, maka asupan cairan menjadi penting. Volume kemih normal sehari antara 1,5-2 liter, sehingga kita juga wajib mengganti cairan sebanyak itu dalam bentuk minuman.

Gejala seseorang kekurangan asupan cairan adalah kulit tampak kering. Terutama di sekitar tulang kering atau punggung kaki, tumit pecah-pecah, bibir pecah-pecah, warna air seni kuning tua bahkan keruh, darah menjadi kental. Sehingga, mudah meningkatkan tekanan darah, dan tenggorokan terasa kering.

Dengan demikian, mudah radang tenggorokan atau radang amandel dengan gejala batuk dan pilek, pinggang atau perut bagian bawah terasa nyeri atau panas.

Terkadang apabila mengalami keluhan di atas, dengan mudah solusinya adalah minum obat. Tapi, bagaimana obat dapat bereaksi dengan baik bila cairan tubuh dalam kondisi kurang?

Cairan tubuh manusia terdiri dari cairan ekstraseluler (CES) yang membentuk cairan darah, cairan otak, cairan selaput paru, cairan sendi, dan cairan kelenjar getah bening. Cairan intraseluler (CIS) merupakan bahan utama cairan dalam setiap sel.

Bahan CES berasal dari minuman air tanah yang terbaik. Sumber untuk CIS adalah air buah, dimana hanya air buah yang dapat menembus selaput sel.

Keluhan akibat tidak terpenuhinya cairan tubuh, sebaiknya perbaiki pola minum terlebih dahulu. Dengan minum segelas air putih (CES) sebelum makan, diikuti makan buah segar (CIS) beberapa potong, baru akhirnya makan – makanan berat (pati, protein dan lemak) dengan kombinasi makanan pembentuk asam cukup 40% dan makanan pembentuk basa 60% nya.

Baca Juga :  Ketika TNI Dampingi Program Kesehatan Sekolah

Pola minum sehat saat puasa adalah dapat dengan metode 2 gelas sebelum makan atau makan diantara 2 minum (minum-makan-minum).

Pola minum harian saat puasa berpola sebagai berikut : minum-sahur-minum, minum-buka puasa-minum, shalat maghrib,  minum-makan malam-minum,  shalat isya’-tarawih dan minum-makan kudapan malam-minum (minimal 1 jam sebelum tidur). Jumlah minum selama puasa minimal 8 gelas belimbing (@ 200 ml).

Dapat juga ditambah bila saat tidur malam berkemih segera minum 1-2 gelas. Sehingga jumlah minum sehari antara 9-10 gelas. Air terbaik air putih alami.

Target berkemih antara 3-5 kali sehari dengan warna urine pagi hari sampai pukul 12.00 kuning jernih dan warna urine setelah pukul 12.00 – buka puasa biasanya kuning tua. Tidak boleh ada keluhan nyeri saat berkemih atau rasa tidak enak di perut bawah depan. Manajemen minum yang bijaksana memang harus diterapkan disini.

Salam sehat holistik!

 

 

 

*Dokter Konsultan Sehat Holistik
Medi Wirawan, dr, DFM, MPH-Dokter
Rumah Sehat Holistik Jangan Mau Sakit, Kota Magelang, Jawa Tengah

 

Apa Tanggapan Anda ?