Siedoo.com -
Teknologi Tokoh

Hodmach, Mesin Pendeteksi Sejarah Ciptaan Mahasiswa Unimed

Siedoo, Selama ini dalam pengujian sejarah, dikenal dengan tiga sistem pengujian. Yaitu sistem tipologi, sistem statigrafi, dan sistem kimiawi, di mana ketiga sistem tersebut menjadi rujukan secara internasional.

Pengujian tipologi merupakan cara penentuan usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk tipe dari peninggalan itu. Pengujian stratigrafi menentukan sejarah berdasarkan lapisan tanah, di mana benda itu berasal atau ditemukan. Sedangkan pengujian kimiawi menentukan umur peninggalan sejarah berdasarkan unsur kimia yang dikandung oleh benda tersebut.

Kini pengujian sumber sejarah dapat dilengkapi dengan menggunakan mesin khusus. Mesin ini diberi  nama Hodmach (Historical Object Detection Machine). Mesin ini diciptakan oleh tiga orang mahasiswa Universitas Medan (Unimed), Muhammad Falah Nasution, Muhammad Arif Sahron Nasution, dan Samaiyah.

Menurut Muhammad Falah diwartakan unimed.ac.id, cara menguji sejarah dengan sistem tipografi, statigrafi maupun kimiawi, membutuhkan waktu yang lama dan kadang kurang efektif. Sedangkan menggunakan Hodmach, dapat lebih efektif.

“Alat yang kami buat ini bekerja dengan sensor, kemudian memunculkan hasil pada layar LCD,” ujar Muhammad Falah di Gedung Biro Rektor.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan di Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial (PUSSIS) Unimed, Hodmach berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Mesin dapat mendeteksi kertas berdasarkan data input di awal pemrograman alat.

Benda yang diujikan ialah koran terbitan tahun 1890-an sampai 1980-an. Kertas yang diujikan masih sebanyak 5 sampel. Kelima kertas koran tersebut yaitu kertas tahun 1893, tahun 1902, tahun 1923, tahun 1940, dan tahun 1984.

Angka tahun yang dipilih memiliki rentang waktu rata-rata 20 tahun. Alasan memilih rentang tersebut agar memudahkan mesin dalam pendeteksian. Kertas dengan rentang yang dipilih memiliki perbedaan yang lebih signifikan di antara satu dengan yang lainnya. Parameter pendeteksian dilihat dari warna, tekstur dan ketebalan kertas.

Baca Juga :  Fadil, Siswa Putus Sekolah Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Sementara itu, dosen pembimbing mahasiswa tersebut, Ir. Mustamam, M.T., mengatakan bahwa Hodmasch masih perlu pengembangan lebih lanjut. Dengan harapan lebih baik dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

“Mesin ini masih tahap dasar dan perlu dikembangkan lagi. Namun idenya sudah dapat,” ujar dosen Teknik Elektro ini.

Mesin Hodmach merupakan salah satu proyek yang didanai Kemenristekdikti bidang Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKM-KC) tahun 2019. Seperti diketahui, pada tahun ini, Unimed menduduki peringkat 10 nasional bidang PKM yang didanai oleh Kemenristekdikti. (*)

Apa Tanggapan Anda ?