MAGELANG – Ajang Moto Modification Contest (MMC) 2017 yang digelar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang sukses digelar. Kontes ini digunakan sebagai sarana menyalurkan minat dan hobi dari penggemar modifikasi motor.
Kegiatan yang merupakan bagian dalam rangkaian milad ke 53 UM Magelang ini diikuti peserta dari beberapa daerah di wilayah Jateng dan DIY. Seperti Pati, Temanggung, Pekalongan, dan Salatiga. Tercatat kurang lebih 70 peserta dari berbagai komunitas, klub, bengkel modifikasi serta toko aksesoris kendaraan, ikut ambil bagian.
Acara dibuka Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT tersebut salah satunya bertujuan untuk menampung inovasi dan kreativitas generasi muda. Lomba semacam ini sangat bagus sekali untuk mengumpulkan kreatifitas generasi muda dalam menyalurkan hobinya.
“Kegiatan semacam ini bertujuan untuk mengumpulkan kreatifitas generasi muda dalam berinovasi dalam kegiatan positif,” kata rektor.
Panitia lokal yang terdiri dari HMTO (Himpunan Mahasiswa Teknik Otomotif) mempersiapkan penyelenggaraan lomba kontes modifikasi ini relatif singkat. Meski demikian, secara keseluruhan acara dapat berjalan dengan lancar. Terdapat enam kategori yang dipertandingkan dalam MMC ini, yaitu local street racing, local pure motion, open pure motion, open street racing, fashion daily dan clasic street racing novice.
“Total hadiah yang diperebutkan senilai Rp 6,5 juta untuk enam kategori tersebut. Para peserta juga akan mendapatkan piala dan piagam penghargaan,” kata Oesman Raliby Al Manan, ST.,M.Eng, Ketua Panitia.
Selain menggelar lomba tersebut, FT UM Magelang juga sekaligus melakukan Grand Opening “Unimma Autocare/ UM Magelang Autorized”. Bengkel otomotif ini merupakan hasil dari hibah dari skim Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) yang sekarang bernama Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK). Hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti Tahun 2016 ini senilai total Rp 600 juta, dimana tahun ini merupakan tahun kedua.
“Dana pendirian bengkel otomotif berasal dari dana multi years sebesar Rp 600 juta ditambah uang pendamping dari universitas senilai Rp 40 juta,” jelas rektor.
Bagyo Condro Purnomo M.Eng, salah satu dosen yang menyusun proposal PPUPIK mengatakan, bengkel otomotif tersebut diharapkan dapat menaikkan dana operasional mahasiswa (DOM). Serta, sebagai inkubator kompetensi dan interpreneur mahasiswa.
“Selain itu juga sebagai implementasi hasil riset dosen dan mahasiswa Prodi Mesin Otomotif UM Magelang,” jelas Bagyo.