Siedoo.com -
Nasional

Mari Memahami Hilal, Pemerintah Putuskan 1 Ramadhan Pukul Tujuh Malam Nanti

JAKARTA – Sampai saat ini, penentuan tanggal 1 Ramadhan 1440 Hijriyah oleh pemerintah belum dilakukan. Melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar konferensi pers penentuan 1 Ramadhan pada Minggu (5/5/2019) pukul 19.00 WIB atau pukul tujuh malam.

“Keputusan sidang itu akan disampaikan dalam Konferensi Pers yang dilakukan oleh Menteri Agama, DPR, serta MUI. Kita jadwalkan pukul 19.00 sudah bisa dilakukan konferensi pers,” ujar Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Amin dilansir dari kemenag.go.id.

Sebelum menggelar konferensi pers, Kemenag akan melangsungkan Sidang Isbat Awal Ramadan 1440 H di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama Jalan M.H Thamrin, Jakarta mulai pukul 17.00 WIB.

“Acara akan dimulai dengan pemaparan posisi hilal awal Ramadhan oleh Tim Falakiyah Kementerian Agama,” terangnya.

Melansir dari okezone.com, hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Hilal menjadi penanda masuknya bulan baru dalam kalender Islam, kalender Hijriyah, termasuk untuk menentukan awal 1 Ramadhan.

Pantauan hilal biasanya dilakukan setelah matahari terbenam. Sebab, hilal sangat redup dibanding cahaya matahari sehingga penampakannya terlihat saat matahari terbenam.

Selain itu, perbedaan tempat dan waktu di bumi akan memengaruhi penampakan hilal. Karena itu, hilal dipantau di berbagai titik lokasi.

Melansir dari viva.co.id, untuk mengamati hilal biasanya menggunakan berbagai perangkat dan alat, mulai dari yang tradisional sampai modern. Semua alat pada prinsipnya dipakai untuk menemukan atau melihat hilal.

Untuk alat tradisional, pengamat hilal atau perukyat menggunakan alat bantu yang disebut ‘gawang lokasi’. Alat ini merupa penanda yang terdiri dari dua batang kayu atau logam untuk mengkonsentrasikan titik fokus hilal.

Baca Juga :  Tim Robot ITS Siap Tempur di KRI

Sedangkan alat modern pengamatan hilal yaitu binokuler, teleskop, kamera perekam citra dan komputer pengolah citra. Fungsi alat modern itu, untuk memperkuat, merekam cahaya hilal untuk diolah citranya dan ditingkatkan kontras hilalnya.

Alat modern itu membantu perukyat dalam pengamatan, sebab bentuk hilal sangat tipis, ujung tanduknya lebih tipis dari bagian tengahnya. Sehingga hilal bisa tampak seperti goresan cahaya yang sangat tipis.

Kembali dijelaskan Amin, usai pemaparan, setelah magrib pihaknya juga akan melaporkan hasil data hisab dan pantauan Rukyatul hilal yang telah dilakukan oleh Tim Kemenag di seluruh Indonesia.

“Kita melakukan pantauan Rukyatul Hilal di 102 titik di Indonesia,” tuturnya.

Berdasarkan hasil tersebut, sidang yang terdiri dari unsur Kementerian Agama, DPR, MUI, Ormas-ormas Islam, serta perwakilan negara sahabat, akan memutuskan kapan dimulainya awal Ramadan. Proses sidang ini akan dilaksanakan secara tertutup.

“Keputusan sidang itu akan disampaikan dalam Konferensi Pers yang dilakukan oleh Menteri Agama, DPR, serta MUI. Kita jadwalkan pukul 19.00 sudah bisa dilakukan konferensi pers,” ujar Amin. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?