Siedoo.com -
Nasional Teknologi

Tim Robot ITS Siap Tempur di KRI

SURABAYA – Kontes Robot Indonesia (KRI) kembali dilangsungkan pada 2018 ini. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur kembali unjuk gigi mengirimkan mahasiswa terbaiknya di semua kategori atau divisi lomba yang ada. Terdapat beberapa divisi dalam kompetisi KRI ini.

Yaitu, Kompetisi Robot ABU-Robocon Indonesia (KRAI), Kompetisi Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kompetisi Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) kategori Beroda dan Humanoid, serta Kompetisi Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Dari setiap divisi tersebut, ITS mengirimkan satu tim perwakilannya. Tim Ichiro masih dipercaya untuk mewakili ITS dalam KRSBI Humanoid.

Sedangkan untuk KRSBI beroda diwakili oleh Tim IRIS. Untuk KRSTI diwakili robot VI-Rose, KRPAI diwakili oleh Tim Abinara-I dan untuk KRAI diwakili oleh Tim River.

Pada babak penyisihan di Graha Politeknik Negeri Malang (Polinema), acara berlangsung mulai Rabu (2/5/2018) hingga Kamis (3/5/2018). Hari pertama perhelatan, semua tim dari perguruan tinggi yang masuk wilayah regional IV ini melakukan running test untuk uji coba lapangan dan kemampuan robot masing-masing. Termasuk juga tim robot dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang mengikuti semua kategori atau divisi lomba.

“Kesiapan robot milik ITS ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Di tahun ini, robot milik Tim River selesai lebih awal sehingga kesalahan yang ada dalam robot dapat diantisipasi,” kata Fajar Budiman ST MT, dosen pembimbing dari Tim River.

Meskipun di setiap tahunnya ITS selalu berhasil meloloskan tim-timnya di tingkat nasional, ITS tetap merancang strategi terbaik dalam penyisihan regional ini. Pada running test pertama, Tim River ITS mampu selesaikan tugas hanya dalam waktu 42 detik. Terbaik waktunya dibanding tim lainnya dan satu-satunya tim yang berhasil rong bay.

Fajar menjelaskan, tahun ini, peserta kategori KRAI harus menyelesaikan pertandingan dengan melempar bola ke dalam sebuah rintangan setinggi dua meter. Setelah berhasil melempar dengan baik dari setiap titik yang ditentukan, robot kemudian berpindah untuk melempar ke rintangan terakhir. Yaitu, setinggi tiga meter.

Baca Juga :  Doktor ITS Gagas Algoritma Deteksi Lokasi Epilepsi di Otak

“Jika lemparan tidak melewati rintangan terakhir, maka diukur ketinggiannya. Jika berhasil maka dikatakan rong bay,” jelas Fajar.

Rong Bay adalah tema yang disesuaikan dengan tema untuk kompetisi ABU Robocon tingkat internasional nantinya di Vietnam. Fajar menerangkan, arena tahun ini jauh lebih bersahabat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat ITS optimistis dapat menyelesaikan pertandingan dengan lebih baik pada Kamis (3/5/2018) ini.

“Arena tahun lalu tidak jauh berbeda. Ada adu lempar juga, tetapi kondisinya outdoor. Sehingga, ada faktor keberuntungan di sana,” ungkap Fajar.

Selain dari arena, banyak regulasi yang dinilai cukup berpihak pada peserta dalam kompetisi robot kategori Asian Broadcasting Union (ABU) ini. Bola yang dilempar adalah bola milik tim.

“Jadi kami tidak perlu menyesuaikan lagi dengan bola milik panitia,” tandasnya.

Apa Tanggapan Anda ?