Siedoo, Permasalahan lingkungan menjadi pokok pembahasan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Yosini Deliana, Ir., M.S., saat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Generasi Green Marketing”. Ditandaskan permasalahan tersebut merambah pada berbagai sektor, menuntut manusia untuk mengubah pola pikirnya.
“Penerapan konsep pemasaran hijau atau green marketing dinilai menjadi solusi dari permasalahan lingkungan,” katanya dalam Upacara Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No 35, Bandung, Senin (29/4/2019).
Prof. Yosini yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Ekonomi Pertanian pada Faperta Unpad menjelaskan, konsep pemasaran hijau merupakan terminologi yang diturunkan dari perspektif ekologi.
“Konsep ini sangat erat dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dapat diaplikasikan pada semua sisi sosial,” tandasnya.
Jika konsep ini diterapkan pada setiap lapisan generasi manusia, akan terlihat bagaimana perbedaan perilakunya. Saat ini, kata Prof. Yosini, ada empat generasi yang dominan, yaitu generasi Baby Boomer (1946-1964), generasi X (1965-1976), generasi Y (1977-1994), dan generasi Z (1994 – 2013).
“Setiap generasi memiliki karakteristik unik dalam hal harapan, pengalaman, gaya hidup, lingkungan, dan nilai-nilai yang dipahami. Keadaan ini yang memengaruhi setiap generasi dalam perilaku pembelian mereka,” jelasnya.
Dengan menggunakan model Artificial Neural Network (ANN), Prof. Yosini menemukan terdapat perbedaan tingkat perilaku hijau antar generasi. Setiap generasi ini lebih cenderung memiliki perilaku yang lebih baik terhadap konsumsi hijau.
Generasi Y menjadi generasi dengan tingkat perilaku hijau lebih tinggi dibanding generasi lainnya yang rata-rata berada di tingkat menengah. Sementara generasi Baby Boomer dan X memiliki tingkat perilaku konsumsi hijau yang lebih rendah dibandingkan generasi Y dan Z.
“Jejaring sosial dengan memanfaatkan teknologi informasi memiliki kecenderungan memengaruhi perspektif generasi muda untuk berperilaku konsumsi hijau,” kata Prof. Yosini.
Prof. Yosini mengatakan, konsep hijau di masa depan sudah tidak lagi berbicara tentang ramah lingkungan, tetapi lebih menyentuh seluruh lapisan manusia.
“Teknologi cerdas yang masif diaplikasikan dalam berbagai bidang menjadi tidak ramah terhadap sumber daya manusia. Oleh karena itu, teknologi cerdas yang diaplikasikan dalam pemasaran hijau harus berparadigma hijau,” pungkasnya. (*)