MAGELANG – Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Jawa Tengah memberikan pendidikan kebencanaan terhadap siswa-siswinya, akhir pekan lalu.

Pendidikan tersebut dikemas dalam simulasi kebencanaan. Sebagai pemantik, sirine berbunyi keras dari pusat suara. Sontak mereka lari dari dalam ruang kelas berhamburan keluar menyelamatkan diri.

“Sirine itu sebagai tanda bahaya bahwa telah terjadi gempa. Itulah simulasi yg dilakukan siswa agar dapat melindungi diri dari bencana,” kata Kepala SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Atiningsih, S.Pd.

Simulasi menghadapi bencana ini dipimpin langsung Sapari. Kesempatan ini ia memberikan pengarahan terhadap suluruh siswa siswi tentang cara mengahadapi bencana gempa bumi.

“Diantaranya, siswa siswi harus melindungi kepala dari reruntuhan bangunan dengan berlindung di bawah meja atau menutupi kepala dengan helm atau benda yang bisa membuat aman. Kemudian siswa berlari keluar untuk mencari perlindungan yang lebih aman,” kata Sapari.

Salah satu peserta simulasi, Nabila Setya Amanda, siswi kelas X jurusan multimedia mengaku mendapat manfaat dari simulasi tersebut. Ia bisa bersiap siaga bila terjadi bencana.

“Simulasi ini penting karena membekali kita saat terjadi gempa bumi. Mengingat saat ini banyak terjadi bencana gempa,” akunya. (Siedoo)