SEMARANG – Kepengurusan Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng dinilai sangat ramping dan tidak menjadikan alasan untuk tidak membangkitkan Satuan Komunitas (Sako) Ma’arif NU Jateng. Calon pengurus Sakoma NU Jateng ini tidak begitu saja dimasukkan dalam pengurus.
“Namun sudah melalui screening, masukan dari kiai, masyaykh, data PKP NU, jaringan di Pramuka. Karena pesan Mbah Rais Syuriah PWNU Jateng, pengurus Sakoma harus benar-benar kader NU yang paham NU,” ujar Ketua Sakoma NU Jateng H. Shobirin, M.Pd.I.
Ia mengatakan itu saat calon Pengurus Satuan Komunitas (Sako) Ma’arif NU Jawa Tengah menggelar rapat pertemuan persiapan pelantikan di Rumah Makan Cikal Gading Jalan Fatmawati No. 81, Lohpait, Cikal, Tuntang, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (14/4/2019). Selain H. Shobirin, hadir jajaran pengurus LP Ma’arif PWNU Jateng yang juga menjadi calon pengurus Sakoma NU Jateng, yaitu Ahmad Muzammil, Hamidulloh Ibda, Rifki Muslim dan sejumlah tamu undangan.
“Kita di Sakoma nanti, adalah bentuk khidmat kepada NU, kiai, dan masyayikh NU. Untuk itu, pihaknya berharap bahwa kesanggupan calon pengurus adalah awal untuk memajukan Sakoma NU Jateng,” jelasnya.
Ia pun merasa yakin, meski diawal ada kesusahan, kedepan akan menemukan kemudahan dalam memudahkan Sakoma NU Jateng. “Sebab, Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng berpesan agar pelantikan dilaksanakan sebelum Puasa Ramadan tahun ini,” katanya.
Shobirin menyampaikan pesan dari Rais Syuriah PWNU Jateng, antara nilai-nilai kepramukaan dengan Aswaja Annahdliyah sudah dekat. “Tapi pesan Mbah Rais, harus ada sentuhan-sentuhan, seperti nilai-nilai Mars Syubbanul Wathan yang harus dimunculkan dalam kegiatan Pramuka,” tegas dia.
Ia juga menambahkan, meskipun Pramuka kegiatannya di luar sekolah, namun ke depan pengurus yang membidangi penggalang, pandega, dan penegak, untuk mengembangkan kurikulum, dan integrasi materi Aswaja Annahdliyah dengan kepramukaan. (Siedoo)