MAGELANG – Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah (Untidar) diharapkan mengambil peranan dalam kehidupan pendidikan baik di Kota Magelang dan negara Indonesia. Saat ini usia Untidar sebagai perguruan tinggi negeri memang baru 5 tahun. Namun jika diruntut dari sejarahnya, usia sesungguhnya sudah mencapai 40 tahun.
“Usia ini bukan usia muda lagi bagi sebuah perguruan tinggi. Maka itu kita harus mulai ambil bagian dalam perkembangan pendidikan baik di sekitar Magelang hingga kancah nasional,” kata Rektor Untidar Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc.
Apa yang disampaikan rektor itu bertepatan dengan Dies Natalis ke 5 Universitas Tidar. Berbagai rangkaian acara digelar untuk memperingati momen tersebut. Diantaranya seperti jalan sehat Dies ke 5 yang diikuti sekitar 1.200 peserta terdiri dari sivitas akdemika Untidar, masyarakat sekitar kampus dan juga masyarakat Kota dan Kabupaten Magelang. Rute Jalan santai meliputi Jalan Kapten Suparman –Jalan Pahlawan – saluran irigasi Kali Kuto – Gedung Wanita – Jalan Pahlawan – Kembali ke Jalan Kapten Suparman dan Kampus Untidar.
Hadiah utama berupa sepeda, televisi layar datar, kulkas, kipas angin, dispenser dan puluhan hadiah hiburan lainnya. Pada kesempatan ini juga digelar acara donor darah yang diselenggarakan bekerja sama dengan PMI Kota Magelang. Dari sekian banyak pendonor yang berminat untuk mendonorkan darahnya hanya 48 kantong yang berhasil diambil dan diserahkan kepada PMI Kota Magelang.
Pada kesempatan itu, Walikota Magelang Sigit Widyonindito berkesempatan hadir secara langsung. Ia membuka acara jalan sehat dalam rangka pembukaan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 5 Universitas Tidar.
“Saya berbangga Untidar kini sudah menjadi perguruan tinggi negeri. Harapannya kampus ini dapat menyejahterakan masyarakat Kota Magelang,” tuturnya.
Alumni lulusan tahun 1988 program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Untidar ini mengakui bahwa kampusnya ini berkembang pesat seiring berubah status menjadi perguruan tinggi negeri.
Sementara pada kesempatan itu, Rektor juga menerbangkan 2 voucher undian yang dikaitkan pada balon senilai Rp 500 ribu pada sesi pembukaan. Zaenal Arifin, warga Tuguran 112 RT 5 RW 6 berhasil menemukan salah satu kupon yang tersangkut di Pohon Kapas atau Randu Alas, di samping kampus Untidar.
“Saat itu saya dan warga setempat sedang bersama-sama kerja bakti membersihkan wilayah kampung kami. Lalu melihat ada balon yang menyangkut di pohon Randu Alas langsung kami mencoba menariknya dan ternyata ada hadiah senilai Rp 500 ribu. Rencana hadiah akan kami gunakan untuk makan-makan bersama warga,” jelas Zaenal. (Siedoo)