Siedoo.com -
Nasional

Rekrutmen CPNS di Wilayah Terdampak Bencana Sudah Mulai

JAKARTA – Rekrutmen CPNS di wilayah Kabupaten Palu dan Donggala di tahun 2018 sempat ditunda. Bencana gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah tersebut, pada akhir September tahun lalu, membuat perekrutan CPNS tidak bisa dijalankan. Sebagai ganti dilaksanakan di tahun 2019 ini.

Secara resmi Badan Kepegawaian Nasional membuka rektrutmen CPNS di wilayah tersebut pada 13 Februari 2019 pukul 20.00 WIB.

“Pemerintah juga telah resmi membuka rekrutmen CPNS 2018 untuk daerah terdampak bencana di Sulewesi Tengah, di antaranya Palu dan Donggala. Sebagaimana telah diinformasikan sebelummya, daerah terdampak bencana tersebut sempat menunda rekrutmen CPNS pada 2018 lalu,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Mohammad Ridwan dalam siaran persnya.

BKN di akun Twitternya menjelaskan, pendaftaran CPNS di Palu dan beberapa daerah lain terdampak bencana itu hanya diperuntukkan bagi yang telah memiliki akun di portal SSCN tahun 2018. Bagi yang sudah memilih instansi, maka tinggal mengunggah dokumen.

Melansir dari tribunnews, sedangkan yang belum memilih instansi bisa memilih satu dari lima instansi tersebut, kemudian mengunggah dokumen.
Ini juga dipertegas dalam surat pengumuman Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Palu nomor 870/204/BKPSDMD/2019.

Hal-hal yang disampaikan dalam pengumuman itu adalah sebagai berikut:

Bagi pelamar yang telah berhasil mendaftar dan telah berhasil mencetak kartu pendaftarannya sebelum bencana 28 September 2018 pada protal https://sscn.bkn.go.id agar segera mengirim berkas fisiknya kepada BKPSDMD Kota Palu mrlalui Kantor Pos PO BOX 94000 mulai tanggal 11 – 18 Februari 2019.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Palu, H Baso mengatakan, pihaknya sudah menetapkan jumlah kuota dan lokasi pelaksanaan ujian.

Baca Juga :  6 SMK di Bawah ini Masing-masing Dapat Rp 240 Juta, Berikut Daftarnya

“Kami hanya mengimplementasikan kebijakan atau keputusan dari BKN, kami hanya mengumpulkan berkas,” ujar H Baso. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?