MALANG – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Disebutkannya, saat ini sebagian besar SMK di Indonesia didirikan dan dikelola oleh masyarakat melalui yayasan pendidikan atau swasta.
Apresiasi terhadap upaya masyarakat membangun pendidikan nasional diberikan oleh pemerintah melalui bantuan, tidak hanya kepada sekolah negeri, tetapi juga swasta.
“Kalau lulusan sekolah bagus, yang memanen hasilnya adalah negara dan masyarakat. Tetapi, kalau tidak bagus, yang rugi negara dan masyarakat,” ujar Mendikbud dalam siaran persnya.
Dalam rangka menyambut bonus demografi, Mendikbud meminta agar SMK dapat menyiapkan lulusan yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. Mulai tahun ini akan diberlakukan, untuk SMK, digeser dari supply based menjadi demand based.
“SMK dalam menetapkan kurikulumnya harus bersama-sama dengan mitra dunia industri dan dunia usaha,” jelasnya.
Saat ini pemerintah mengubah fokus pembangunan dari yang sebelumnya bersifat fisik menjadi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah menjadi prasyarat agar Indonesia menjadi negara maju.
Tetapi sejatinya, menurut Muhadjir, pembangunan manusia menjadi yang utama. Dan SMK, disebutnya memiliki peran strategis untuk memperkuat dan melengkapi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
“Kita harus menyiapkan lulusan-lulusan SMK yang betul-betul kompeten dan memiliki kualifikasi yang bagus. Salah satunya untuk mengisi pos pos pekerjaan akibat dari semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur,” kata Mendikbud.
Mendikbud juga berkesempatan meresmikan laboratorium seni budaya di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia berharap bantuan laboratorium seni budaya yang diberikan Kemendikbud dapat meningkatkan kreativitas siswa dan mendorong hadirnya karya-karya baru.
“Digunakan sebaik-baiknya, seoptimal mungkin. Saya lebih suka bantuan pemerintah rusak karena sering dipakai, daripada rusak tetapi tidak pernah dipakai. Tapi, yang paling bagus ya dipakai dan tidak rusak, karena dirawat dengan baik,” pesan Muhadjir di SMK setempat.
Kepala SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arif Joko Suryadi, menyampaikan bahwa gedung bantuan dari Kemendikbud ini akan diberi nama Kasman Singodimedjo, seorang tokoh Muhammadiyah yang baru saja mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Bantuan dari Kemendikbud akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pengembangan bakat dan minat siswa. Tidak hanya siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah di sekitar.
“Semoga ini dapat menjadikan sekolah kita semakin berprestasi dan mampu berkompetisi di era industri 4.0,” ujarnya. (Siedoo)